Pada sore hari tanggal 12 Desember, lokakarya internasional "Penerapan Kecerdasan Buatan dalam Membangun Basis Data Startup Nasional" diselenggarakan di Hanoi sebagai bagian dari acara Techfest 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh para pemimpin dari Kementerian Sains dan Teknologi (MST), pakar internasional, dana investasi, universitas, lembaga penelitian, dan sejumlah besar anggota startup Vietnam.
Dalam sambutan pembukaannya, Bapak Pham Hong Quat, Direktur Departemen Startup dan Perusahaan Teknologi ( Kementerian Sains dan Teknologi ), menekankan bahwa: “Data dan kecerdasan buatan menjadi landasan penting dalam perencanaan kebijakan, mendukung inovasi, dan meningkatkan daya saing bisnis. Pembentukan basis data startup nasional sejak dini tidak hanya akan membantu memastikan transparansi informasi tetapi juga menciptakan kondisi bagi startup Vietnam untuk terhubung secara mendalam dengan ekosistem regional dan global.”

Bapak Pham Hong Quat, Direktur Departemen Startup dan Perusahaan Teknologi (Kementerian Sains dan Teknologi), menyampaikan sambutan pembukaan pada lokakarya tersebut. (Foto: Techfest)
Berbagi pengalaman internasional, Ojasvi Babber, CEO Amity Technology Incubator (India), mengatakan bahwa di India, ketika pemerintah memutuskan untuk fokus membangun ekosistem startup, mereka mulai dengan mendukung berbagai lembaga pendidikan dan berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia. Namun untuk mengembangkan startup, pemerintah mulai mendukung inkubator.
Para ahli dari India juga menekankan bahwa agar ekosistem dapat berkembang, data harus dikelola sesuai dengan standar internasional, mampu dikelompokkan, dikategorikan, dan memberikan saran yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap startup dan setiap sektor.

Bapak Ojasvi Babber, CEO Amity Technology Incubator (India), berbagi pengalaman internasionalnya di konferensi tersebut. (Foto: Techfest)
Sementara itu, Bapak Vu Ngoc Quyet, Ketua LOCAAI, mempresentasikan tentang "Infrastruktur Komunikasi Cerdas," sebuah model yang menerapkan AI untuk mengoptimalkan komunikasi, konsultasi, dan dukungan bagi bisnis. Menurut Bapak Quyet, penerapan teknologi ini tidak hanya akan membantu usaha kecil dan perusahaan rintisan mengurangi biaya operasional, tetapi juga memperluas akses mereka ke pasar dan investor internasional.
Sementara itu, Bapak Ngo Hoang Dong, Direktur YESI dan Ketua NEXT Investment Fund, menekankan bahwa tantangan terbesar bagi startup Vietnam saat ini bukanlah hanya modal atau teknologi, tetapi kurangnya infrastruktur informasi yang cukup terstandarisasi untuk menghubungkan, mengevaluasi, dan berbagi data secara tepat waktu.

Bapak Vu Ngoc Quyet, Ketua LOCA AI, mempresentasikan makalahnya di konferensi tersebut.
(Foto: Techfest)
Diskusi panel tingkat tinggi berlangsung meriah, dengan partisipasi para ahli domestik dan internasional. Dimoderatori oleh Dr. Vu Viet Anh, para pembicara berfokus pada tiga isu utama: mobilisasi sumber daya untuk infrastruktur data nasional; model operasional berdasarkan standar internasional; dan solusi AI untuk meningkatkan transparansi, standardisasi, dan konektivitas bagi perusahaan rintisan Vietnam.
Banyak rekomendasi telah diajukan, yang menekankan perlunya sinkronisasi antara badan pengatur, bisnis, dana investasi, dan komunitas teknologi.
Konferensi tersebut juga mencakup peluncuran “Open AI Network – Global Connection (AION)”. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun komunitas untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya AI; menghubungkan peneliti, bisnis, dan perusahaan rintisan baik di dalam maupun luar negeri; dan berkontribusi pada pembentukan infrastruktur data nasional. AION diharapkan menjadi jembatan penting untuk mempromosikan kemampuan penelitian dan pengembangan AI di Vietnam.
Sumber: https://vtcnews.vn/ung-dung-tri-tue-nhan-tao-trong-xay-dung-co-so-du-lieu-khoi-nghiep-quoc-gia-ar992254.html






Komentar (0)