Jurnalis Danny Murphy menulis di Daily Mail: "Saya merasa sedih untuk tim Inggris karena semua orang melihat usaha mereka. Sepertinya pelatih Gareth Southgate terlalu menghormati Spanyol. Lihat saja formasinya. Terlalu aman dan tidak menimbulkan kerusakan apa pun."
Tadi malam, pelatih Gareth Southgate memutuskan untuk kembali ke formasi 4-2-3-1, bertentangan dengan pendapat mayoritas pakar. Pelatih berusia 53 tahun itu meninggalkan formasi 3-4-2-1, mengorbankan pemain sayap Kieran Trippier dan Bukayo Saka, tidak menggunakan tiga bek tengah, dan tidak menempatkan Phil Foden dan Jude Bellingham di posisi gelandang serang yang sama.
Kieran Trippier adalah salah satu dari dua pemain yang bermain buruk untuk Three Lions.
"Saya tidak mengerti di mana hilangnya koneksi antar pemain dari pertandingan melawan Belanda. Di lini tengah pun, Mainoo terlalu sempit untuk bergerak. Kami membiarkan Spanyol menguasai lini tengah tanpa Rodri di lapangan," tulis Danny Murphy.
Berbeda dengan Murphy, mantan pemain Jamie Carragher membela pelatih Gareth Southgate, dan menyerahkan tanggung jawab kepada para pemain bintang Three Lions. "Di turnamen internasional, Anda tidak bisa mengharapkan pelatih untuk menentukan hasil pertandingan. Para pemain bintanglah yang harus melakukannya."
"Para pemain besar tidak berbuat apa-apa melawan Spanyol. Kami menguasai bola sekitar 60% di babak akhir, tetapi kami bermain seperti tim papan tengah. Southgate tidak bisa disalahkan. Pemain-pemain termahal kami tidak bisa berbuat apa-apa melawan Spanyol," kata Carragher.

Jamie Carragher membela pelatih Gareth Southgate.
Sejujurnya, saya tidak punya hubungan dekat dengan Southgate. Saya tidak membelanya, tapi jelas Southgate selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan pergantian pemain. Situasinya berbeda kali ini.
"Dia sangat tegas dalam memilih pemain dan itu sangat efektif. Masalah sebenarnya adalah bintang-bintang," tambah Carragher.
Harry Kane menjadi sasaran kritik setelah 90 menit di Olympiastadion berakhir. Tadi malam, Kane menyentuh bola 13 kali, dan separuh umpannya salah sasaran (5/10).
Ia kehilangan bola 6 kali, dengan tingkat keberhasilan hanya 33% (2/6) di udara. Kecewa dengan penampilan anak didiknya, pelatih Southgate terpaksa memasukkan Ollie Watkins untuk menggantikan Kane.
Declan Rice gagal meraih gelar EURO untuk kedua kalinya berturut-turut.
Inggris dikalahkan oleh Spanyol. Gareth Southgate menjadi pelatih pertama yang kalah di dua final EURO berturut-turut.
Thanh Loc
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/bao-anh-che-doi-nha-cam-bong-60-cuoi-tran-choi-nhu-doi-tam-trung-ar883296.html
Komentar (0)