
Pengendalian Aset dan Pendapatan (TSTN) Orang yang Memegang Jabatan dan Kekuasaan pada Instansi, Organisasi, dan Unit merupakan salah satu poin penting baru dalam Undang-Undang Anti-Korupsi (PCTN) tahun 2018 dengan banyaknya pengaturan baru tentang langkah-langkah untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani korupsi. Konten ini telah diatur oleh Undang-Undang dalam bagian terpisah (Bagian 6, Bab II, termasuk 24 pasal). Dibandingkan dengan pengaturan tentang langkah-langkah lain untuk mencegah korupsi, langkah-langkah untuk mengendalikan TSTN orang yang memegang jabatan dan kekuasaan diatur dalam pasal terbanyak Undang-Undang Anti-Korupsi tahun 2018 (24 dari total 96 pasal). Konten pengendalian TSTN orang yang memegang jabatan dan kekuasaan juga telah banyak berubah dibandingkan dengan ketentuan Undang-Undang Anti-Korupsi tahun 2005. Tujuan pengendalian TSTN adalah untuk mengetahui dengan jelas TSTN, fluktuasi TSTN, dan asal usul peningkatan TSTN pemberi pernyataan dalam rangka mencegah korupsi dan melayani pekerjaan mengelola kader; deteksi korupsi tepat waktu, pemulihan aset korup, pencegahan pemborosan aset.
Namun, praktik penerapan langkah-langkah pengendalian TSTN belakangan ini berdasarkan Undang-Undang Anti-Korupsi tahun 2018 dan Keputusan 130/2020/ND-CP menunjukkan bahwa kesulitan dan kekurangan terutama berfokus pada pelaksanaan deklarasi dan verifikasi TSTN; kewenangan untuk memverifikasi aset dan pendapatan. Beberapa daerah, kementerian, dan cabang telah merekomendasikan perlunya segera membangun dan melengkapi sistem dasar hukum berupa prosedur, peraturan, dan formulir terkait pengendalian TSTN; sanksi untuk menangani pelanggaran. Khususnya, karena kurangnya sanksi untuk kasus-kasus perilaku curang, keakuratan dan kejujuran dokumen deklarasi belum terjamin.
Pada konferensi tersebut, Inspektorat Pemerintah juga menjawab dan mengklarifikasi kesulitan dalam melaporkan pajak penghasilan pribadi tambahan ketika verifikasi belum dilakukan; desentralisasi dalam memverifikasi pajak penghasilan pribadi ; deklarasi pinjaman, saham, dan sebagainya.
Wakil Inspektur Jenderal Pemerintah, Bui Ngoc Lam, menerima rekomendasi dan usulan para delegasi di titik-titik jembatan. Inspektorat Pemerintah akan mensintesis dan mengusulkan kepada otoritas yang berwenang untuk melakukan penyesuaian dan penambahan yang tepat waktu, yang berkontribusi pada pencegahan, pendeteksian, dan pemberantasan korupsi; melayani pekerjaan kader, mencegah pemborosan aset korupsi, dan memulihkan aset korupsi.
Sumber
Komentar (0)