Berhati-hatilah saat membawa AI ke sekolah, jangan biarkan anak-anak “meniru teknologi”
Penerapan AI dalam pendidikan umum merupakan tren yang tak terelakkan, namun perlu peta jalan yang tepat agar tidak memengaruhi perkembangan otak anak usia dini.
Báo Khoa học và Đời sống•17/10/2025
Tahun ajaran 2025-2026 akan melihat tren kuat membawa AI ke dalam pengajaran di sekolah umum. Namun, para ahli mengingatkan perlunya membedakan secara jelas antara "belajar AI" dan "berkenalan dengan AI" untuk menghindari pemaksaan anak belajar terlalu dini.
Pada tingkat dasar, AI seharusnya hanya memainkan peran sebagai alat pendukung, membantu siswa mengembangkan pemikiran logis dan keterampilan memecahkan masalah. Mengintegrasikan AI ke dalam pelajaran Ilmu Komputer atau STEM akan membantu anak-anak memahami konsep dasar dan menggunakan perangkat pintar dengan benar.
Google mengharuskan pengguna berusia 13 tahun atau lebih untuk menggunakan aplikasi AI, dan anak-anak memerlukan pengawasan orang tua. Hour of Code Vietnam juga mengusulkan pendekatan AI yang disesuaikan dengan usia untuk memastikan kesesuaiannya dengan kemampuan kognitif. Di beberapa negara seperti China atau UEA, AI telah menjadi mata pelajaran wajib, tetapi dilengkapi dengan program pelatihan guru formal.
Para ahli menekankan bahwa AI perlu diperkenalkan ke sekolah dengan hati-hati agar teknologi benar-benar melayani pembelajaran dan tidak menggantikan guru. Para pembaca yang budiman, silakan tonton lebih banyak video : Australia memperketat undang-undang internet, melarang anak-anak menonton YouTube | Surat Kabar Nhan Dan
Komentar (0)