"Anak saya pemilih soal makan. Setiap kali makan, saya harus memarahi dan membujuknya untuk makan beberapa sendok nasi. Melihat anak-anak orang lain makan dengan baik, berat badannya naik, dan perkembangannya jelas, saya jadi tidak sabar dan membeli beberapa untuk dicoba anak saya," ujar Ibu NTT (Kelurahan Tran Phu).
Sirup yang dipesan Ibu T. diiklankan secara luas di kelompok-kelompok orang tua dengan kata-kata yang menarik seperti: "2 bungkus sehari, 30 menit setelah makan, setelah hanya 3-7 hari, anak Anda akan makan lebih baik, daya tahan tubuhnya meningkat, dan daya serapnya baik; menggunakan 2-4 kotak akan bertambah berat badannya 1-2 kg".
Awalnya, Ibu T. cukup senang melihat bahwa setelah sekitar dua minggu penggunaan, bayinya makan lebih baik, lebih cepat, dan lebih banyak. Namun, kegembiraan itu segera memudar ketika ia berhenti menggunakan sirup, dan bayinya kembali mengalami anoreksia seperti sebelumnya, bahkan lebih lelah dan lesu.
Tak hanya Ibu T., banyak orangtua di Ha Tinh , terutama yang memiliki anak yang nafsu makannya buruk, pertumbuhannya lambat, atau sering sakit-sakitan, juga mengikuti tren penggunaan obat perangsang nafsu makan dan penambah berat badan untuk "mendorong" anak-anaknya agar tumbuh lebih cepat.

Di media sosial, serangkaian produk seperti sirup, probiotik, pil pencernaan... diiklankan dengan penawaran menarik seperti: "membantu anak ngidam setelah 3 hari", "kenaikan berat badan yang signifikan dalam 2 minggu", "menambah tinggi badan secara signifikan". Banyak produk juga berlabel "barang impor", "diekstrak dari herbal alami", dengan gambar bayi montok dan sehat, membuat orang tua lebih percaya diri dan mudah merogoh kocek dalam-dalam.
Banyak orangtua, meskipun masih khawatir dengan kualitas dan asal produk, tetap memilih untuk "mencobanya" karena tidak sabar dan khawatir anak-anaknya akan berkembang lebih rendah dibandingkan teman-temannya.
Ibu LTH (Kelurahan Cam Xuyen) bercerita: “Awalnya saya ragu karena tidak tahu apakah sirup itu aman. Tapi melihat teman-teman saya menggunakannya untuk anak-anak mereka, dan membanggakan anak-anak mereka makan dengan baik dan berat badan mereka naik, saya pikir mungkin aman. Setelah menggunakannya lebih dari seminggu, anak saya mulai sakit perut, jadi saya berhenti. Setelah membawa anak saya ke dokter, dokter mengatakan bahwa saya tidak boleh menggunakan makanan yang tidak diketahui asalnya seperti itu.”
Sementara banyak orang tua menaruh harapan pada sirup lezat untuk meningkatkan kesehatan anak-anak mereka, ada banyak produk berkualitas buruk di pasaran yang berpotensi menimbulkan risiko bagi kesehatan anak-anak.

Baru-baru ini, sirup lezat bernama "Hai Be" diiklankan dan didistribusikan oleh tiktoker "Gia Dinh Hai Sen" (yang dituntut karena terlibat dalam perdagangan barang palsu). Hasil penilaian oleh pihak berwenang menunjukkan bahwa kandungan mikronutrien seperti vitamin A, C, dan kalsium dalam produk tersebut hanya kurang dari 70% dari standar yang diumumkan, melanggar peraturan keamanan pangan.
Tak hanya sirup perangsang nafsu makan, pasar kini "bermekaran" dengan berbagai jenis probiotik, suplemen makanan berlabel impor, dibawa langsung, atau diiklankan sebagai "rahasia sukses membesarkan anak" oleh tokoh-tokoh terkenal. Namun, sebagian besar produk ini belum teruji klinis, tidak memiliki dokumen ilmiah untuk diverifikasi, atau telah diperiksa oleh otoritas kesehatan yang berwenang. Banyak orang tua, karena terlalu percaya pada produk yang beredar, secara sembarangan membeli produk-produk tersebut untuk anak-anak mereka, yang menyebabkan mereka "membesarkan anak berdasarkan informasi dari mulut ke mulut" alih-alih mengandalkan bimbingan profesional.

Faktanya, kehilangan nafsu makan pada anak merupakan masalah umum, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti gangguan pencernaan, perubahan psikologis, cuaca, atau sekadar kebosanan dengan menu makanan. Namun, alih-alih membawa anak ke dokter dan mencari tahu akar masalahnya, banyak orang tua memilih untuk "menanganinya dengan cepat" dengan suplemen dan stimulan nafsu makan. Akibatnya, anak-anak mudah terjerumus ke dalam ketergantungan obat, kehilangan keinginan makan alami, yang mengakibatkan gangguan pencernaan, gangguan tidur, dan bahkan memengaruhi perkembangan jangka panjang.
Dalam konteks pasar makanan fungsional anak yang semakin kompleks, orang tua perlu lebih waspada. Memilih produk untuk anak bukan hanya soal "makan sehat", tetapi juga soal keamanan, serta perkembangan fisik dan intelektual anak dalam jangka panjang. Oleh karena itu, jangan biarkan ketidaksabaran dan ekspektasi bahwa "anak harus montok dan tinggi seperti teman-temannya" menjadi kesalahan serius dalam perjalanan menjadi orang tua.
Sumber: https://baohatinh.vn/can-trong-khi-lam-dung-siro-an-ngon-cho-tre-post292087.html
Komentar (0)