Pada malam 19 Januari, Kepolisian Distrik Tay Ho ( Hanoi ) mengatakan bahwa iklan layanan penukaran uang baru di situs jejaring sosial menimbulkan banyak risiko potensial bagi penukar uang.
Faktanya, banyak sekali orang yang sudah menukarkan uang baru namun saat diterima kembali uangnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan, bahkan ada yang menerima uang palsu.
Para pelaku memanfaatkan kesempatan ini dengan mempermainkan psikologi orang-orang yang ingin menukar uang untuk melakukan penipuan. Sebagian besar pelaku, setelah menerima uang sungguhan dari orang-orang yang perlu menukar uang, langsung memblokir komunikasi dan menghilang.
Umumnya mereka yang "terjebak" dalam penipuan dan mendapat penukaran uang palsu menganggapnya "sial" dan tidak melaporkannya ke pihak berwajib karena takut dituntut karena terbukti melakukan jual beli uang palsu.
"Saat ini, menurut undang-undang, baik pembeli maupun penjual uang palsu dapat dikenakan tuntutan pidana dengan hukuman penjara yang berbeda, terlepas dari denominasi atau nilai uang yang diperjualbelikan," ungkap Kepala Kepolisian Distrik Tay Ho.
Karena tingginya permintaan pembayaran dan peredaran barang dan uang tunai di akhir tahun, Bank Negara Vietnam (SBV) senantiasa mengarahkan cabang-cabang SBV di provinsi dan kota serta lembaga-lembaga kredit untuk memperkuat pekerjaan pembayaran, mata uang, dan perbendaharaan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kebutuhan uang tunai terpenuhi dalam hal kuantitas, struktur dan kualitas uang untuk sirkulasi barang dan mata uang.
Pada saat yang sama, tingkatkan kualitas uang beredar, kumpulkan, dan tukarkan uang yang tidak memenuhi standar peredaran. "Hanya cabang Bank Negara dan lembaga kredit yang diizinkan untuk mengumpulkan dan menukarkan uang yang tidak memenuhi standar peredaran."
Oleh karena itu, segala bentuk penukaran uang baru atau uang receh dari orang atau lembaga lain untuk mendapatkan keuntungan, atau penukaran uang secara daring tanpa izin, merupakan pelanggaran hukum dan harus dicegah serta ditindak tegas.
Dari sana, polisi menunjukkan 5 cara untuk memeriksa dan mengidentifikasi uang asli dan palsu: Dekatkan uang ke sumber cahaya, periksa tanda air, benang pengaman, dan gambar locator. Usap uang dengan lembut untuk memeriksa bagian yang menjorok. Miringkan uang untuk memeriksa tinta pengubah warna (OVI), IRIODIN, dan gambar timbul. Periksa jendela transparan. Gunakan kaca pembesar dan sinar ultraviolet.
Di mana, metode 2, yaitu mengelus uang kertas dengan lembut (periksa bagian yang menjorok), adalah metode yang populer dan digunakan oleh banyak orang. Cukup usap uang kertas dengan lembut pada bagian yang menjorok untuk merasakan timbulnya kekasaran cetakan.
Sedangkan uang palsu, bila diusap pelan dengan tangan, hanya terasa halus atau kasar saja, tetapi tidak memiliki tekstur yang timbul dan kasar seperti uang asli.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)