Seiring dengan perkembangan aplikasi di platform seluler, metode penipuan juga menjadi semakin canggih dan sulit dideteksi.
Melalui tautan yang dikirim melalui pesan teks, penjahat siber dapat secara diam-diam menginstal malware di ponsel. |
Menurut para ahli, penipu zaman sekarang sering menargetkan orang-orang yang ingin menghasilkan uang dari aplikasi dan pekerjaan online.
Melalui tautan yang dikirim dalam pesan teks, penjahat siber dapat diam-diam menginstal malware di ponsel. Dari sana, mereka dapat mencuri informasi dan mengambil uang dari rekening bank korban.
Dalam pengumuman yang dibuat oleh beberapa bank, baru-baru ini terdapat banyak jenis malware yang menyamar sebagai aplikasi layanan publik atau aplikasi penambangan mata uang virtual di Vietnam. Aplikasi-aplikasi ini secara langsung menargetkan pengguna smartphone Android.
Saat menginstal aplikasi dan perangkat lunak ini, ponsel pengguna dapat terinfeksi malware. Dari situ, penjahat siber akan mengakses informasi panggilan, kontak, foto, pesan, mikrofon, kamera, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, peretas juga dapat memanipulasi layar tanpa izin dari pemilik perangkat. Dari situ, penipu dapat mencuri informasi akun, kata sandi, atau kode OTP dan mencuri uang dari rekening bank di perangkat korban.
Pengguna iPhone yang menjalankan versi iOS kelas bawah juga kemungkinan besar akan menjadi sasaran penjahat teknologi tinggi. Peretas akan mengeksploitasi kerentanan pada fitur iMessage di iOS 15.7 dan versi sebelumnya untuk menyebarkan pesan yang berisi kode berbahaya.
Pesan tersebut kemudian secara otomatis mengaktifkan malware. Melalui koneksi internet, peretas dapat memantau, mengumpulkan informasi, dan mengendalikan perangkat tanpa sepengetahuan pengguna iPhone.
Beberapa tanda bahwa ponsel pintar Anda mungkin terinfeksi malware meliputi perangkat berjalan lambat, waktu respons aplikasi lebih lama dari biasanya, baterai cepat habis bahkan tanpa membuka banyak aplikasi, data seluler (3/4G) cepat habis, atau perangkat menjadi panas secara tidak normal.
Para ahli menyarankan agar pengguna hanya menginstal aplikasi dari toko resmi seperti Google Play dan App Store. Selain itu, pengguna juga perlu memperbarui sistem operasi perangkat mereka secara berkala agar selalu mendapatkan patch keamanan terbaru.
Selain itu, jika mencurigai ponsel terinfeksi malware, pengguna perlu segera menghubungi bank untuk memblokir layanan sementara hingga perangkat dipastikan aman.
(BGĐT) - Pada tanggal 26 Juli, Pengadilan Rakyat Provinsi Bac Giang mengadili terdakwa Nguyen Thi Sa (lahir tahun 1975), yang berdomisili di kawasan perumahan Minh Phuong, kota Nham Bien (distrik Yen Dung), atas kejahatan "Penggelapan harta benda" dan "Pemalsuan dokumen instansi dan organisasi".
Menurut Dan Tri
Tautan sumber






Komentar (0)