Tim nasional Korea Selatan belum mampu memuaskan dahaga gelar Piala Asia yang telah dinantikan selama 64 tahun, setelah tim asuhan Jürgen Klinsmann tersingkir dari turnamen setelah kalah 2-0 di semifinal melawan Yordania. Kekalahan ini membuat pelatih asal Jerman itu menghadapi risiko besar pemecatan setelah kurang dari setahun bertugas.
Pada 15 Februari, Asosiasi Sepak Bola Korea mengadakan rapat Komite Teknis di Seoul. Kegagalan tim Korea dikaji, dan suasana rapat menjadi sangat tegang. Para pejabat Asosiasi Sepak Bola Korea terus-menerus mengkritik pelatih Jürgen Klinsmann, mengklaim bahwa ahli strategi asal Jerman tersebut adalah penyebab utama kegagalan tim.
Tuan Chung Mong-gyu dikritik habis-habisan.
Di luar pertemuan, para penggemar tim Korea menggelar protes terhadap Asosiasi Sepak Bola Korea. Mereka menuntut Presiden Chung Mong-gyu dan Pelatih Jürgen Klinsmann mengundurkan diri, bahkan ada yang mengirimkan karangan bunga duka cita kepada Presiden Chung Mong-gyu.
Presiden sebelumnya diboikot karena memberikan grasi kepada pemain yang terlibat dalam pengaturan pertandingan, yang tidak dapat diterima oleh para penggemar. Kemudian, muncullah penunjukan pelatih Jürgen Klinsmann, ahli strategi berusia 59 tahun yang belum mencapai prestasi gemilang sejak membantu tim Jerman meraih posisi ketiga di Piala Dunia 2006.
Pelatih Jürgen Klinsmann telah kembali ke Amerika Serikat dan hanya dapat menghadiri pertemuan melalui konferensi video. Komite teknis Asosiasi Sepak Bola Korea merekomendasikan pemecatan Jürgen Klinsmann setelah pertemuan tiga jam. " Karena sejumlah alasan, kami menyimpulkan bahwa Klinsmann tidak lagi mampu menunjukkan kemampuan kepemimpinannya sebagai pelatih kepala tim nasional. Kami akan melaporkan kesimpulan kami kepada KFA ," kata Hwang Bo Kwan, direktur teknis KFA.
(Sumber: tienphong.vn)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)