Mengapa tim Vietnam U.23 mengalami kesulitan?
Pada Kejuaraan Asia Tenggara U-23 2025, tim U-23 Vietnam mengalahkan Laos 3-0 berkat gol Van Khang dan Hieu Minh (dua gol). Di SEA Games ke-33, anak-anak asuh pelatih Kim Sang-sik tetap meraih 3 poin penuh, tetapi skor dipersingkat menjadi 1-2. Banyak orang bahkan percaya bahwa jika ada dukungan VAR, gol kedua Dinh Bac tidak akan disahkan dan tim U-23 Vietnam akan meninggalkan Stadion Rajamangala hanya dengan 1 poin.
Laos memang telah membuat kemajuan, dan itu tak terbantahkan, dan anak-anak asuh Ha Hyeok-jun memang patut dipuji. Namun, tim U-23 Vietnam masih berada di posisi teratas, mendominasi pertandingan, dan menciptakan banyak peluang. Posisi kedua tim berbeda, sehingga pendekatan terhadap pertandingan juga akan berbeda. Meskipun tim U-23 Vietnam berhak menyembunyikan kartu mereka, Laos harus bermain sebaik mungkin untuk menjaga asa lolos ke babak selanjutnya.

Memotong dan menyelesaikan bukanlah keunggulan Quoc Viet.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG

Tim U-23 Vietnam akan menyerang lebih agresif ketika Dinh Bac bermain sebagai striker. Ia memiliki banyak posisi bagus di area penalti dan penyelesaian akhir yang sangat baik.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG
Faktanya, tim U-23 Vietnam belum menurunkan susunan pemain terbaiknya. Quoc Viet, seorang penyerang yang piawai bermain di sayap, ditempatkan sebagai penyerang, posisi yang biasanya ditempati Dinh Bac. Jika diamati dengan saksama, kita dapat melihat bahwa Quoc Viet belum menciptakan pergerakan dan tembakan tajam setelah menerima umpan silang dari rekan-rekannya. Sementara itu, Dinh Bac berakselerasi dengan sangat cepat, sehingga mustahil bagi bek lawan untuk menghentikannya, menerima umpan silang Minh Phuc yang menguntungkan, dan mencetak gol pembuka.
Pada Kejuaraan Asia Tenggara U-23 2025 dan Kualifikasi Asia U-23 2026, tim U-23 Vietnam tampil dominan dengan duet bek sayap Anh Quan dan Phi Hoang. Saat itu, Van Khang ditempatkan sebagai pemain sayap kiri, sering bergerak ke tengah untuk membantu penguasaan bola. Melawan Laos, Anh Quan dan Phi Hoang sama-sama berada di bangku cadangan namun tetap mempertahankan performa apik, sementara Van Khang harus bermain sebagai bek kiri. Hal ini memengaruhi daya serang tim U-23 Vietnam. Secara umum, tim U-23 Vietnam tidak mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya dalam pertandingan melawan Laos, sehingga wajar jika mereka kesulitan meraih kemenangan.
Faktor objektif lainnya adalah lapangan Rajamangala tidak menjamin kualitas. Seorang pemain U-23 Vietnam menyampaikan kepada reporter Thanh Nien bahwa rumput di turnamen ini cukup lunak, sehingga mudah longgar, sehingga penanganan permainan kurang memuaskan.

Lapangan Rajamangala lunak, sehingga memudahkan pemain U.23 Vietnam tergelincir dari tiang gawang.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG
Kebiasaan pelatih Kim Sang-sik dan timnya
Perlu diingat, di Kejuaraan Asia Tenggara U-23 2025, tim U-23 Vietnam juga menghadapi banyak kesulitan melawan Laos di laga pembuka. Setelah gol Van Khang di babak pertama, para penggemar harus menunggu hingga akhir babak kedua untuk merayakan kemenangan. Saat itu, tim U-23 Vietnam juga belum menjalankan taktik dengan baik. Beberapa pemain baru seperti Anh Quan masih kebingungan dan tertekan, sehingga belum bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Namun, semakin jauh pertandingan berjalan, tim U-23 Vietnam semakin percaya diri dan yakin. Dan di pertandingan terakhir, anak-anak asuh pelatih Kim Sang-sik tidak memberi kesempatan U-23 Indonesia untuk "berjuang" demi meraih gelar juara. Yang terpenting, di saat-saat sulit dan penuh kebuntuan, pelatih Korea ini selalu tahu bagaimana beradaptasi dan mengelola tim agar U-23 Vietnam dapat meraih hasil terbaik.
Perjalanan tim U-23 Vietnam baru saja dimulai. Van Khang dan rekan-rekannya masih memiliki waktu satu minggu untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi baru melawan Malaysia. Saat itu, "Golden Star Warriors" muda pasti akan bermain jauh lebih baik.
Sumber: https://thanhnien.vn/u23-viet-nam-chua-bung-het-suc-manh-dung-voi-chi-trich-185251204191612177.htm










Komentar (0)