Dalam pertandingan terakhir Grup C mereka pada malam 12 Desember, tim U22 Indonesia mengamankan kemenangan 3-1 atas tim U22 Myanmar. Namun, hasil ini tidak cukup untuk menjamin tempat mereka di semifinal. Mereka masih tertinggal dari tim U22 Malaysia dalam selisih gol di peringkat tim peringkat kedua terbaik.

Meskipun membawa lima pemain naturalisasi ke SEA Games, tim U22 Indonesia tersingkir di babak penyisihan grup (Foto: Bola).
Patut dicatat, pada SEA Games ke-32 di Kamboja, tim U22 Indonesia meraih medali emas berkat skuad yang seluruhnya terdiri dari pemain lokal. Namun, pada SEA Games ke-33, meskipun menambah sejumlah pemain naturalisasi seperti Jens Raven, Mauro Zijlstra, Rafael Struick, Ivar Jenner, dan Dion Markx, mereka tetap tersingkir di babak penyisihan grup.
Menghadapi kenyataan ini, banyak penggemar Indonesia yang mengungkapkan kemarahan mereka. Di situs web Seasia Goal, pengguna Matt Aje berkomentar: “Tim U22 Indonesia membawa 5 pemain keturunan Belanda ke SEA Games tetapi tetap tersingkir di babak grup. Mungkin seharusnya mereka memanggil 18 pemain Belanda untuk menjamin tempat di semifinal.”
Akun Bagus Weebowo menambahkan: "Saya tidak pernah ingin melihat pemain naturalisasi tampil dalam susunan pemain timnas Indonesia."
Akun Ranger Alpha berkomentar dengan sarkasme: "Tim U22 Indonesia bertekad untuk menghindari tim U22 Vietnam dan U22 Thailand di semifinal. Pada akhirnya, mereka berhasil."

Fans Indonesia telah kehilangan kepercayaan pada pemain naturalisasi (Foto: PSSI).
Pengguna Andh Hi berkomentar: "Sepertinya sepak bola usia muda Indonesia kehilangan arah dengan terlalu banyaknya pemain naturalisasi."
Seorang penggemar bernama Domeng Se berkomentar: "Mungkin timnas U22 Indonesia harus menambah skuad pemain naturalisasi untuk menyaingi rival mereka."
Akun Peace Of Mind menulis: "Siapa pun yang mengecewakan 300 juta warga Indonesia akan dimintai pertanggungjawabannya."
Dolanan Apik berbicara terus terang: “Saya tidak tahu berapa lama kutukan kegagalan akan berlangsung setelah pelatih Shin Tae Yong pergi. Namun, hal terbaik adalah fokus pada pengembangan sepak bola usia muda. Pemain naturalisasi harus mempertimbangkan kembali kewarganegaraan mereka. Mereka mengeksploitasi pasar khusus untuk menghasilkan uang, alih-alih membawa manfaat bagi sepak bola Indonesia.”
Di babak semifinal SEA Games ke-33, Vietnam U22 akan menghadapi Filipina U22 pada pukul 15.30 WIB tanggal 15 Desember. Sementara itu, Thailand U22 akan bertemu Malaysia U22 pada pukul 20.00 WIB di hari yang sama.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/cdv-indonesia-noi-gian-khi-doi-nha-nhap-tich-o-at-nhung-van-bi-loai-som-20251213114645418.htm






Komentar (0)