Markisa dan lemon sama-sama menyediakan vitamin, antioksidan, dan serat. Namun, keduanya masih memiliki perbedaan dalam komposisi kimia dan efek biologis, menurut situs web kesehatan Healthline (AS).
Buah markisa cocok untuk orang yang ingin mengontrol gula darah dan melancarkan pencernaan.
FOTO: AI
Untuk mengetahui apakah buah markisa atau lemon lebih baik untuk kesehatan, faktor-faktor berikut perlu dipertimbangkan:
Komposisi nutrisi
Buah markisa berukuran kecil namun kaya nutrisi. Satu buah markisa mengandung sekitar 17 kalori, 2 gram serat, dan memenuhi hingga 9% kebutuhan vitamin C harian dan 8% kebutuhan vitamin A harian. Selain itu, markisa kaya akan kalium, magnesium, zat besi, fosfor, dan berbagai antioksidan kuat seperti polifenol dan karotenoid.
Buah markisa memiliki indeks glikemik rendah, yang membantu membatasi kenaikan gula darah secara tiba-tiba setelah makan. Kita juga mendapatkan lemak baik dan serat yang tinggi jika mengonsumsi bijinya.
Sementara itu, lemon unggul berkat kandungan vitamin C yang tinggi dan berbagai senyawa biologis lainnya. Lemon mengandung vitamin C, serat larut, dan berbagai senyawa tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama polifenol dan asam sitrat. Studi menunjukkan bahwa flavonoid dalam lemon membantu mengurangi risiko stroke dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Antioksidan dan anti-inflamasi
Buah markisa merupakan sumber antioksidan yang kaya, termasuk vitamin C, karotenoid, dan flavonoid. Beberapa bukti penelitian menunjukkan bahwa minum jus markisa membantu menstabilkan gula darah setelah makan. Senyawa piceatannol dalam biji markisa juga terbukti meningkatkan sensitivitas insulin, yang dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.
Lemon juga mengandung banyak senyawa antioksidan, terutama vitamin C dan polifenol seperti flavonoid dan limonoid. Percobaan pada tikus menunjukkan bahwa polifenol dari lemon membantu memperlambat proses penuaan, mengurangi kerusakan kulit, dan mendukung keseimbangan mikroflora usus. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak lemon memiliki kemampuan untuk menghambat enzim ACE, sehingga membantu mengontrol tekanan darah dan meningkatkan metabolisme lemak.
Pencernaan dan metabolisme
Berkat kandungan seratnya yang tinggi, buah markisa sangat baik untuk sistem pencernaan. Serat meningkatkan volume tinja, merangsang motilitas usus, dan mencegah sembelit. Dengan indeks glikemik yang rendah, buah markisa juga jarang menyebabkan peningkatan gula darah secara tiba-tiba, sehingga cocok untuk orang yang perlu mengontrol glukosa darah.
Di sisi lain, lemon juga bermanfaat bagi pencernaan berkat serat larutnya yang memperlambat penyerapan gula. Namun, karena biasanya dikonsumsi dalam bentuk jus, kandungan serat lemon jauh lebih rendah.
Jantung dan tekanan darah
Buah markisa kaya akan kalium, mineral yang penting dalam mengatur tekanan darah. Dikombinasikan dengan serat, kalium membantu membuang kelebihan kolesterol, sehingga mengurangi risiko aterosklerosis. Selain itu, senyawa antioksidan dalam buah markisa membantu mengurangi peradangan kronis, faktor risiko penting penyakit jantung.
Jeruk nipis juga memberikan manfaat kardiovaskular berkat kandungan flavonoid dan limonoidnya, yang dapat meningkatkan fungsi endotel dan menurunkan tekanan darah. Ekstrak jeruk nipis juga terbukti mengurangi aktivitas ACE, sehingga efektif mengendalikan tekanan darah dan metabolisme lemak.
Khususnya, tinjauan ilmiah terkini di situs penelitian medis ScienceDirect menemukan bahwa minyak esensial serai mengurangi tekanan darah dan detak jantung pada pasien dengan infark miokard, serta mengurangi kecemasan dalam tes psikologis.
Baik markisa maupun jeruk nipis baik untuk kesehatan. Namun, markisa cocok untuk orang yang perlu mengontrol diabetes dan pencernaan, sementara jeruk nipis lebih bermanfaat dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit kardiovaskular, menurut Healthline .
Sumber: https://thanhnien.vn/chanh-day-va-chanh-ta-loai-nao-tot-hon-cho-suc-khoe-185251004000059681.htm
Komentar (0)