Habiskan 71 juta pounds, apa yang akan MU dapatkan dari pemain baru Mbeumo?

saveinstato-518920157-1274256251024820-8889138031590306628-n-1159.jpg

Lima tahun lalu, Brentford menyelesaikan musim Championship 2019/20 di posisi ketiga, tetapi menjadi pencetak gol terbanyak di divisi tersebut dengan 80 gol. Trio penyerang legendaris yang mencapai prestasi tersebut adalah Ollie Watkins (25 gol), Said Benrahma (17), dan Bryan Mbeumo (15).

Sayangnya, ketiganya tidak mencetak gol di final play-off promosi dan Brentford kalah 2-1 dari Fulham. Di musim panas yang sama, Watkins bergabung dengan Aston Villa dan Benrahma pindah ke West Ham, membawa Brentford sekitar £30 juta. Mbeumo tidak pernah masuk radar siapa pun.

Saat itu, Mbeumo baru berusia 20 tahun dan baru saja menyelesaikan musim pertamanya di Championship. Sebelumnya, ia bermain untuk Troyes di divisi ke-5 Prancis (Championnat National 3). Jadi, ia membutuhkan waktu untuk membuktikan diri lebih lanjut. Selain itu, Brentford juga membutuhkan striker Kamerun tersebut dalam proses membangun kembali tim, memupuk impian bermain di Liga Premier.

Mbeumo mencetak 70 gol dalam enam musim untuk Brentford.

Mereka benar. Musim berikutnya, The Bees berhasil mencapai babak play-off dan mengamankan promosi ke divisi utama untuk pertama kalinya sejak 1946/47. Meskipun Ivan Toney adalah striker utama musim itu, seperti yang akan ia lakukan selama dua musim berikutnya, Mbeumo merupakan bagian penting dari sistem Brentford.

Ketika Toney pindah ke Arab Saudi, Yoane Wissa muncul sebagai pencetak gol terbanyak Brentford pada musim 2023/24. Namun, pada musim 2024/25, bakat Mbeumo benar-benar terwujud. Ia mencetak 20 gol di Liga Primer, satu gol lebih banyak dari Wissa, dan menempati posisi ketiga dalam daftar pencetak gol terbanyak liga.

Angka ini semakin mengesankan karena Mbeumo jarang bermain sebagai striker. Ia lebih sering ditempatkan di sayap kanan, di mana ia bisa memotong ke dalam sebelum melepaskan tembakan keras kaki kiri. Di sinilah penting untuk dicatat bahwa 20 gol Mbeumo diciptakan dengan rasio gol yang diharapkan hanya 12,26. Ini berarti banyak golnya dicetak dari situasi yang tidak terduga.

Mbeumo mencetak banyak gol dari situasi yang luar biasa.

Kini banyak orang ingat, pada tahun 2020, bek Brentford, Pontus Jansson, memuji Mbeumo lebih baik daripada Watkins dan Benrahma, dan akan menjadi "bakat hebat di masa depan". Jansson meyakini hal itu, selain kecepatan, teknik, dan tendangan kaki kirinya yang dahsyat, juga karena upaya pemain Kamerun itu untuk terus berkembang. Ketika pertama kali bergabung dengan Brentford, meskipun bahasa Inggrisnya kurang bagus, ia tetap berusaha membaca pidato "emosional" dan "dari hati" yang ia tulis di ponselnya.

Kini prediksi Jansson menjadi kenyataan. Setelah enam minggu negosiasi, United akhirnya berhasil dengan tawaran ketiga sebesar £65 juta plus bonus sebesar £6 juta. Ruben Amorim berharap Mbeumo dapat mengatasi paceklik golnya, dengan hanya mencetak 44 gol musim lalu. Bersama Matheus Cunha, yang didatangkan dari Wolves dengan harga £62,5 juta, Mbeumo akan membuat lini serang Setan Merah semakin tangguh.

Belum jelas di mana Mbeumo akan bermain dalam sistem Amorim, tetapi ia tampaknya paling cocok untuk posisi penyerang kanan. Namun, ia juga bisa bermain di sayap, sehingga menjadi pesaing bagi Amad Diallo. Perlu diingat bahwa musim lalu Mbeumo juga menyumbang tujuh assist.

Statistik Mbeumo yang mengesankan dan klasemen Liga Premier.

Kualitas luar biasa Mbeumo lainnya adalah kemampuan kepemimpinannya, yang membawa energi positif ke ruang ganti. Ia mampu mengubah budaya toksik di United, di mana banyak pemain lebih suka terkenal di media sosial daripada fokus pada sepak bola, dan selalu menjunjung tinggi ego mereka.

Pemain berusia 25 tahun ini selalu menjadi sosok yang populer dan dihormati di ruang ganti Brentford. Ia menghindari kesenangan yang merugikan, melatih pikirannya melalui catur dan membaca, di samping hobinya bermain piano. Mbeumo juga memotivasi rekan-rekan setimnya melalui ambisinya sendiri.

"Saya tidak ingin membatasi diri karena saya tahu saya bisa melangkah lebih jauh," ujarnya kepada Telegraph Sport musim lalu. Hal ini sangat dibutuhkan United, tim yang telah terlalu lama terpuruk dan perlu kembali ke kejayaannya.