Lihatlah alam semesta lebih jelas dari sebelumnya berkat teleskop senilai $800 juta

Pada tanggal 23 Juni, Observatorium Vera C. Rubin merilis gambar luar angkasa pertamanya - hasil dari persiapan lebih dari 20 tahun, yang memberikan umat manusia kesempatan untuk mengagumi alam semesta lebih jelas daripada sebelumnya.

Pembibitan bintang yang cemerlang, galaksi besar dengan jutaan galaksi, dan lebih dari 2.000 asteroid yang baru ditemukan—semuanya menjadi hidup berkat teleskop canggih senilai $800 juta yang didanai AS yang bertengger di puncak Cerro Pachón di Chili bagian tengah.

Salah satu gambar paling menakjubkan dihasilkan dari 678 bidikan beruntun selama 7 jam, menangkap keindahan nebula Trifid dan Lagoon - yang terletak ribuan tahun cahaya dari Bumi. "Pembibitan bintang" ini - yang sebelumnya hampir tak terlihat atau hanya tampak sangat redup, kini tampak jelas dengan warna merah muda cerah di latar belakang oranye-merah yang misterius.

Gugus Virgo juga diabadikan dengan dua galaksi spiral biru cemerlang. Gambar-gambar ini tak hanya memukau, tetapi juga menjadi bukti kemampuan luar biasa instrumen ini.

Gambar lain, berjudul “The Cosmic Treasure Chest,” memperlihatkan ruang angkasa yang dipenuhi bintang dan galaksi—wilayah gelap yang tampak kosong dengan mata telanjang berubah menjadi hamparan cahaya yang berkilauan.

Inti dari Observatorium Vera C. Rubin adalah teleskop berukuran 8,4 meter, yang dilengkapi dengan kamera digital terbesar yang pernah dibuat—kira-kira seukuran mobil.

Kamera menghasilkan foto 3.200 megapiksel, dan dibutuhkan 400 TV definisi ultra tinggi untuk melihat seluruh gambar pada resolusi aslinya.

Setiap malam, sistem data mengirimkan hingga 20 terabita informasi—angka yang sangat besar yang mencerminkan kekuatan luar biasa observatorium Vera C. Rubin.

Observatorium Vera C. Rubin bertujuan untuk mencitrakan 20 miliar galaksi dan menemukan asteroid serta benda langit baru. Ini adalah tujuan ambisius yang membuka pintu bagi penemuan-penemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah astronomi.

Dinamai berdasarkan astronom perintis Vera C. Rubin, yang memberikan bukti meyakinkan pertama tentang keberadaan materi gelap, observatorium ini melanjutkan misinya: menjadikan materi gelap sebagai fokus penelitian.

"Kami akan mengamati hingga 20 miliar galaksi dan menganalisis bagaimana cahayanya dibelokkan oleh interaksi gravitasi materi gelap," jelas ilmuwan Aaron Roodman. Ini akan menjadi kunci untuk mengungkap misteri materi gelap dan energi gelap – unsur-unsur yang diperkirakan membentuk 95% alam semesta tetapi masih belum diketahui manusia.

Selain ambisinya di bidang antariksa, Observatorium Rubin juga merupakan alat yang ampuh untuk pertahanan planet. Hanya dalam 10 jam pengamatan, Observatorium Vera C. Rubin menemukan 2.104 asteroid yang sebelumnya tidak dikenal di tata surya—termasuk tujuh objek dekat Bumi (NEO), tetapi untungnya tidak ada satu pun yang mengancam Bumi.

Sebagai perbandingan, semua observatorium lain—berbasis darat dan berbasis ruang angkasa—secara gabungan hanya mendeteksi sekitar 20.000 asteroid per tahun, yang menunjukkan bahwa Observatorium Vera C. Rubin akan memainkan peran penting dalam melacak dan menanggapi ancaman dari ruang angkasa.

Lebih dari 30 negara saat ini memiliki teleskop di Chili, termasuk Observatorium ALMA, teleskop radio terkuat di dunia . Selain itu, Observatorium Cerro Tololo di sini adalah tempat yang berkontribusi pada penemuan besar percepatan ekspansi alam semesta - sebuah penemuan yang memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada tahun 2011.

Teleskop Sangat Besar (ELT), yang diharapkan beroperasi pada tahun 2027, juga menjanjikan untuk mencapai kedalaman ruang angkasa yang belum pernah dicapai manusia sebelumnya.

(TTXVN/Vietnam+)

Source: https://www.vietnamplus.vn/chiem-nguong-vu-tru-ro-hon-bao-gio-het-nho-kinh-thien-van-tri-gia-800-trieu-usd-post1046064.vnp