Timnas U-22 Indonesia memiliki pelatih baru.
Timnas U22 Indonesia sedang mencari kandidat berkualitas untuk posisi pelatih kepala di SEA Games ke-33. Indra Sjafri kemungkinan akan mundur sebagai pelatih kepala, memberi jalan bagi Gerald Vanenburg, nama yang relatif baru di kalangan pelatih Asia Tenggara.
Gerard Vanenburg bukanlah sosok asing bagi penggemar sepak bola Belanda. Di puncak kariernya, Vanenburg bermain untuk klub-klub ternama seperti Ajax Amsterdam (173 penampilan, 64 gol) dan PSV Eindhoven (199 penampilan, 48 gol). Ia juga bermain sebanyak 42 pertandingan untuk tim nasional Belanda antara tahun 1982 dan 1992, mencetak 1 gol.
Timnas U-22 Indonesia (dengan jersey merah) bersiap menyambut pelatih baru.
Selain itu, Vanenburg juga pernah bermain untuk FC Utrecht, Cannes, Jubilo Iwata, dan 1860 Munich. Ia bermain di empat negara (Belanda, Jerman, Prancis, dan Jepang), dan dianggap memiliki segudang pengalaman, karena telah terpapar berbagai aliran sepak bola yang berbeda.
Gerard Vanenburg pensiun pada tahun 2000 dan memulai karier kepelatihannya sebagai pelatih tim muda PSV selama lima tahun. Setelah itu, mantan pemain internasional Belanda ini pindah ke beberapa klub, mengambil berbagai peran seperti pelatih kepala dan asisten pelatih. Ia dipilih oleh pelatih kepala baru Patrick Kluivert untuk menjadi bagian dari staf kepelatihan tim nasional Indonesia. Sangat mungkin Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) menargetkan Vanenburg untuk memastikan kesinambungan gaya bermain dan operasional dari tim U22 ke tim nasional, karena kedua tim saat ini dipimpin oleh pelatih asal Belanda.
Tantangan pertama pelatih Vanenburg bersama tim U22 Indonesia adalah kualifikasi Piala Asia U23 AFC 2026 (dimulai September 2025), di mana tim muda Indonesia ini bertujuan untuk mencapai final. Pada bulan November, tim U22 Indonesia akan memulai kampanye terpenting mereka tahun ini, SEA Games ke-33.
Persaingan ini tiada henti.
Tekanan pada pelatih Vanenburg di SEA Games ke-33 akan sangat besar. Indra Sjafri sebelumnya memimpin tim U22 Indonesia meraih kemenangan di SEA Games ke-32 dan menjadi runner-up di SEA Games ke-30, tetapi setelah kekalahan tim U20 Indonesia di Kejuaraan AFC U20 2025, pelatih veteran ini menghadapi kritik keras.
Tim U22 Indonesia kemungkinan besar tidak akan bisa memanggil pemain naturalisasi untuk SEA Games ke-33.
Pelatih Sjafri dikabarkan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, sementara CNN Indonesia melaporkan bahwa PSSI (Asosiasi Sepak Bola Indonesia) sedang mengevaluasi masa depannya, membuka kemungkinan pemecatan. Di media Indonesia, beberapa pakar sepak bola percaya bahwa Pelatih Sjafri gagal menjalankan tugasnya, karena tim U20 Indonesia hanya meraih 1 poin setelah 3 pertandingan. Namun, sulit untuk menyalahkan mantan pelatih U22 tersebut, karena tim berada di grup yang sangat sulit (bersama Iran U20 dan Uzbekistan U20), sehingga peluang tim U20 Indonesia untuk menciptakan kejutan hampir nol.
Oleh karena itu, jika tim gagal mempertahankan medali emasnya di SEA Games 33, Pelatih Vanenburg kemungkinan akan kesulitan mempertahankan posisinya. Namun, kualitas pemain muda Indonesia menjadi perhatian. Berbeda dengan tim nasional Indonesia yang diperkuat oleh pemain naturalisasi, talenta muda Indonesia tidak mendapatkan waktu bermain reguler. Satu-satunya pemain U22 asli Indonesia yang dipercaya di tim nasional Indonesia adalah Marselino Ferdinand.
Bintang-bintang terbesar Indonesia, seperti Marselino Ferdinand, Rafael Struick, Ivar Jenner, dan Justin Hubner, semuanya bermain di Eropa. Peluang Indonesia memanggil para pemain ini untuk SEA Games 33 (yang bukan bagian dari FIFA Days) sangat rendah. Untuk Piala AFF 2024, pelatih Shin Tae-yong hanya berhasil memanggil Marselino. Pemain lainnya tidak dilepas oleh klub masing-masing.
Karena kekurangan pemain naturalisasi dari Eropa, Indonesia mengalami kekalahan pahit di babak penyisihan grup, hanya meraih 4 poin setelah 4 pertandingan.
Ini menjadi peringatan bagi tim U22 Indonesia di SEA Games ke-33. Tanpa pemain naturalisasi, tim asuhan Pelatih Vanenburg akan kesulitan mempertahankan medali emas mereka.
Sumber: https://thanhnien.vn/chieu-mo-hlv-ha-lan-gioi-nhung-thieu-sao-nhap-tich-u22-indonesia-kho-can-u22-viet-nam-185250222180142323.htm






Komentar (0)