U-22 Indonesia punya pelatih baru
Timnas U-22 Indonesia mengincar kandidat berkualitas untuk mengisi posisi pelatih kepala di SEA Games 2013. Bapak Indra Sjafri kemungkinan besar tidak akan lagi menduduki posisi "kapten", melainkan akan digantikan oleh pelatih Gerald Vanenburg, nama baru di dunia kepelatihan Asia Tenggara.
Nama Gerard Vanenburg sudah tidak asing lagi bagi penggemar sepak bola Belanda. Di puncak kariernya, Vanenburg bermain untuk tim-tim ternama seperti Ajax Amsterdam (bermain 173 pertandingan, mencetak 64 gol) atau PSV Eindhoven (bermain 199 pertandingan, mencetak 48 gol). Ia bermain 42 pertandingan untuk tim nasional Belanda antara tahun 1982 dan 1992, dan hanya mencetak 1 gol.
U-22 Indonesia (baju merah) bersiap menyambut pelatih baru
Selain itu, Vanenburg juga bermain untuk FC Utrecht, Cannes, Jubilo Iwata, dan 1860 München. Ia bermain di 4 negara (Belanda, Jerman, Prancis, Jepang) dan dianggap memiliki pengalaman yang kaya, karena pernah belajar di berbagai sekolah sepak bola.
Gerard Vanenburg pensiun pada tahun 2000 dan memulai karier kepelatihannya sebagai pelatih muda PSV selama 5 tahun. Setelah itu, mantan pemain timnas Belanda ini pindah ke berbagai klub, menduduki berbagai posisi seperti pelatih dan asisten pelatih. Ia dipilih oleh pelatih baru Patrick Kluivert untuk menjadi bagian dari tim asisten pelatih tim nasional Indonesia. Kemungkinan besar, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengincar Vanenburg untuk memastikan kesinambungan gaya bermain dan operasional dari tim U-22 hingga tim nasional, ketika kedua tim dipimpin oleh pelatih asal Belanda.
Tantangan pertama Pelatih Vanenburg bersama timnas U-22 Indonesia adalah kualifikasi Piala AFC U-23 2026 (dimulai September 2025), di mana tim muda negara kepulauan ini menargetkan untuk mencapai babak final. Pada bulan November, timnas U-22 Indonesia akan memasuki ajang terpenting tahun ini, yaitu SEA Games 33.
Perlombaan ini tidak kenal henti
Tekanan yang dihadapi pelatih Vanenburg di SEA Games 33 akan sangat besar. Bapak Indra Sjafri pernah memimpin timnas U-22 Indonesia menjuarai SEA Games 32 dan finis kedua di SEA Games 30, tetapi setelah kekalahan timnas U-20 Indonesia di babak final Kejuaraan AFC U-20 2025, pelatih veteran ini dikritik habis-habisan.
U-22 Indonesia kemungkinan tak bisa panggil pemain naturalisasi untuk SEA Games 33
Bapak Sjafri telah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, sementara CNN Indonesia melaporkan bahwa PSSI sedang mempertimbangkan masa depan sang pelatih, sehingga membuka kemungkinan pemecatannya. Menanggapi pemberitaan di media Indonesia, beberapa pakar sepak bola mengatakan bahwa pelatih Sjafri tidak menjalankan tugasnya ketika timnas U-20 Indonesia hanya meraih 1 poin dari 3 pertandingan. Namun, sulit untuk menyalahkan mantan pelatih U-22 Indonesia ketika timnas muda negara ini tergabung dalam grup yang sangat sulit (bersama U-20 Iran dan U-20 Uzbekistan), sehingga kemungkinan kejutan bagi U-20 Indonesia hampir nol.
Oleh karena itu, jika ia gagal mempertahankan medali emasnya di SEA Games ke-33, Pelatih Vanenburg akan kesulitan mempertahankan posisinya. Namun, kualitas pemain muda Indonesia menjadi masalah. Berbeda dengan tim Indonesia yang diperkuat pemain naturalisasi, talenta muda Indonesia jarang mendapat kesempatan bermain. Satu-satunya pemain asli U-22 yang dipercaya di tim Indonesia adalah Marselino Ferdinand.
Bintang-bintang terbesar U-22 Indonesia seperti Marselino Ferdinand, Rafael Struick, Ivar Jenner, atau Justin Hubner semuanya bermain di Eropa. Kemungkinan U-22 Indonesia memanggil kembali para pemain ini untuk bermain di SEA Games 33 (bukan bagian dari FIFA Days) sangat kecil. Di Piala AFF 2024, pelatih Shin Tae-yong hanya bisa memanggil kembali Marselino. Pemain-pemain lainnya tidak diizinkan kembali ke tim nasional oleh tim tuan rumah mereka.
Karena kekurangan pemain naturalisasi dari Eropa, Indonesia tersingkir di babak penyisihan grup, hanya memperoleh 4 poin setelah 4 pertandingan.
Itu menjadi peringatan bagi Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 33. Tanpa pemain naturalisasi, pelatih Vanenburg dan timnya tidak akan mampu mempertahankan medali emas.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/chieu-mo-hlv-ha-lan-gioi-nhung-thieu-sao-nhap-tich-u22-indonesia-kho-can-u22-viet-nam-185250222180142323.htm






Komentar (0)