Insiden itu terjadi pada hari Rabu, menewaskan dua orang dan melukai tujuh lainnya, termasuk polisi.
Tatyana Bakalchuk di Saint Petersburg, Rusia, 3 Juni 2021. Foto: REUTERS/Evgenia Novozhenina
Vladislav dan istrinya, Tatyana Bakalchuk, sedang dalam proses perceraian dan telah terlibat dalam perselisihan publik mengenai masa depan perusahaan sejak Wildberries mengumumkan rencana merger dengan Russ Group pada bulan Juni. Tatyana mendirikan Wildberries pada tahun 2004 dan mengubahnya menjadi pasar utama untuk berbagai macam barang.
Kedua belah pihak saling menyalahkan atas penembakan tersebut. Vladislav mengaku datang ke pertemuan yang telah dijadwalkan, tetapi Tatyana bersikeras tidak ada pertemuan dan bahwa suaminya beserta kaki tangannya telah mencoba mengambil alih kantor.
Pengacara Vladislav mengatakan tuduhan terhadapnya merupakan "pelanggaran berat" atas hak-haknya. Perselisihan tersebut berkisar pada merger yang menciptakan perusahaan baru, yang mengurangi kepemilikan Tatyana dari 99% menjadi sekitar 65%.
Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, telah mendukung Vladislav dan menyebut aneksasi tersebut sebagai "perampasan properti". Tatyana membantah tuduhan tersebut. Kremlin mengatakan Presiden Putin mendukung aneksasi tersebut tetapi tidak akan campur tangan.
Dalam sebuah video Telegram, Tatyana bertanya kepada suaminya: "Bagaimana kamu akan menatap mata orang tua dan anak-anak kita?"
Cao Phong (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/chong-cua-nguoi-phu-nu-giau-nhat-nuoc-nga-bi-bat-vi-toi-giet-nguoi-post313122.html
Komentar (0)