Ikon aplikasi Telegram. (Foto: AFP/VNA)
Menurut TASS, Pengadilan Distrik Tagansky di Moskow telah mendenda layanan pesan Telegram karena menolak menghapus saluran yang menyerukan serangan teroris terhadap sistem transportasi dan berpartisipasi dalam protes anti -pemerintah yang bertujuan menggulingkan pemerintah Rusia.
Menurut dokumen yang diberikan kepada TASS, meskipun ada pemberitahuan dari Layanan Federal Rusia untuk Pengawasan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Telegram belum menghapus informasi atau halaman apa pun yang berisi seruan untuk melakukan aktivitas ekstremis yang disebutkan di atas.
Dokumen tersebut mengatakan saluran Telegram berisi seruan untuk bergabung dalam protes antipemerintah yang bertujuan menggulingkan otoritas di Rusia, serta melakukan serangan teroris terhadap sistem kereta api.
Akibatnya, layanan pesan tersebut didenda 7 juta rubel (lebih dari 80.000 USD).
Source: https://www.vietnamplus.vn/nga-phat-ung-dung-telegram-vi-duy-tri-cac-kenh-keu-goi-tan-cong-khung-bo-post1025350.vnp
Komentar (0)