Pada Forum Ekonomi Kota Ho Chi Minh 2024 yang diselenggarakan pada pagi hari tanggal 25 September, Bapak Nguyen Trung Chinh, Ketua CMC Corporation, menarik banyak perhatian dengan inisiatif "Transformasi AI - AI.X", yang berfokus pada penggabungan transformasi digital dan transformasi hijau untuk mendorong pembangunan Vietnam di era digital.

Menurut Ketua CMC Corporation, transformasi industri saat ini harus didasarkan pada dua pilar utama: transformasi digital dan transformasi hijau. Ia percaya bahwa Pemerintah, pelaku bisnis, dan organisasi perlu memahami dengan jelas peran kecerdasan buatan (AI) dalam proses ini. AI menjadi kekuatan pendorong yang terobosan, mendorong perubahan yang cepat dan komprehensif di semua bidang ekonomi dan sosial.

AI Nguyen Trung Chinh CMC 3.JPG

Ketua Dewan Direksi dan Ketua Eksekutif CMC Technology Group, Bapak Nguyen Trung Chinh. Foto: CMC

Para ahli memperkirakan bahwa AI akan menyumbang $15,7 triliun bagi perekonomian global pada tahun 2030, membantu meningkatkan produktivitas tenaga kerja sebesar 40% pada tahun 2035. Di Vietnam, AI diperkirakan akan menyumbang $150 hingga $200 miliar bagi PDB nasional pada tahun 2030. Angka-angka ini menunjukkan potensi besar AI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup.

Menghadapi potensi tersebut, Tn. Nguyen Trung Chinh mengusulkan agar Pemerintah perlu mengembangkan strategi transformasi AI jangka panjang, bergerak ke arah pembangunan pemerintahan AI.

Ia juga menyarankan agar Kota Ho Chi Minh dikembangkan menjadi "Kota AI"—kota pelopor kecerdasan buatan. Ia yakin bahwa menjadikan AI.X (Transformasi AI) sebagai inisiatif, tidak hanya untuk Kota Ho Chi Minh, tetapi juga untuk Vietnam, akan membantu menegaskan posisi negara tersebut di era digital.

AI Nguyen Trung Chinh CMC 2.JPG

Perdana Menteri Pham Minh Chinh memimpin Dialog Kebijakan antara Perdana Menteri, para pemimpin kementerian pusat, para pemimpin provinsi dan kota dengan tamu, perusahaan domestik dan internasional di Forum Ekonomi Kota Ho Chi Minh 2024. Foto: CMC

Untuk mewujudkan inisiatif AI.X, Bapak Chinh memberikan rekomendasi spesifik. Oleh karena itu, Vietnam perlu meningkatkan kelembagaan dan kerangka hukumnya dengan mengembangkan regulasi yang tepat untuk memfasilitasi pengembangan dan penerapan AI di tingkat nasional. Hal ini akan memastikan keamanan dan manajemen risiko dalam proses penerapan AI, terutama di bidang-bidang yang berdampak besar seperti layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dan keuangan.

Selain itu, beliau mengusulkan bahwa pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia AI merupakan faktor kunci. Beliau mengatakan bahwa AI harus dimasukkan ke dalam kurikulum di semua jenjang, dari sekolah dasar hingga universitas, untuk membekali generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan. Bersamaan dengan itu, perlu ada program pelatihan khusus dan kerja sama dengan organisasi internasional untuk mengembangkan sumber daya manusia AI berkualitas tinggi.

Bapak Chinh juga menyinggung pembangunan infrastruktur digital dan ekosistem AI. Agar AI dapat berkembang secara berkelanjutan, diperlukan ekosistem teknologi yang kuat, termasuk infrastruktur digital modern, pusat penelitian, serta menghubungkan para ahli dan pelaku bisnis untuk mendorong inovasi dan kerja sama. Hal ini membutuhkan fondasi teknis yang kokoh dan mekanisme untuk mendorong partisipasi talenta teknologi terkemuka di dalam dan luar negeri.

Selain itu, beliau mengusulkan agar Pemerintah menetapkan kebijakan preferensial untuk mendorong pengembangan AI di semua bidang, mulai dari industri manufaktur, layanan kesehatan, hingga pendidikan dan layanan publik. Pengembangan kebijakan ini harus menjamin keamanan kerja dan menetapkan standar etika yang jelas untuk penerapan AI, agar manusia menjadi pusat perhatian dan mencapai pembangunan berkelanjutan.

AI Nguyen Trung Chinh CMC 1.JPG

Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri upacara peresmian Pusat Revolusi Industri 4.0 di Kota Ho Chi Minh. Foto: CMC

Dalam penjelasan inisiatif "Transformasi AI - AI.X", Bapak Nguyen Trung Chinh mendefinisikan: Transformasi AI (AI-X) adalah proses penerapan teknologi AI untuk mengubah cara beroperasi dan berinteraksi secara menyeluruh dan menyeluruh di semua bidang masyarakat, mulai dari Pemerintah, bisnis, hingga kehidupan masyarakat.

Tujuan Transformasi AI adalah memanfaatkan potensi teknologi AI yang tak terbatas untuk berinovasi, meningkatkan kinerja, produktivitas, menambah nilai, dan menciptakan ekonomi digital. Transformasi AI harus sejalan dengan etika dan tanggung jawab sosial, untuk membangun ekonomi digital yang hijau dan berkelanjutan.

Inisiatif Bapak Nguyen Trung Chinh di Forum Ekonomi Kota Ho Chi Minh menarik perhatian banyak delegasi dan pakar. Proposal beliau bertujuan untuk memaksimalkan potensi AI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Vietnam.

Visi Bapak Nguyen Trung Chinh tentang "Transformasi AI - AI.X" membuka arah baru bagi Vietnam dalam penerapan AI di seluruh aspek masyarakat. Mengutamakan manusia dan masyarakat, disertai komitmen terhadap tanggung jawab dan etika, akan memastikan bahwa pengembangan AI membawa manfaat praktis dan berkelanjutan bagi negara.

Tren pengembangan model bahasa AI besar secara privat di dalam perusahaan sedang berkembang pesat . Banyak organisasi mengembangkan model bahasa besar (LLM) dan model bahasa kecil (SLM) privat secara privat melalui stasiun kerja terintegrasi AI karena kekhawatiran tentang keamanan dan biaya pelatihan data.