Dalam suasana yang bersahabat dan terbuka, Presiden Vo Van Thuong dan Presiden Austria mengumumkan hasil penting pembicaraan; menyepakati orientasi kerja sama dan langkah-langkah untuk mempromosikan hubungan tradisional dan kerja sama multifaset antara Vietnam dan Austria.
Presiden Vo Van Thuong dan Presiden Austria Alexander Van der Bellen pada konferensi pers bersama.
Berbicara dalam konferensi pers, Presiden Austria Alexander Van der Bellen mengatakan kedua pihak membahas banyak isu untuk mendorong kerja sama komprehensif di berbagai bidang. Presiden menekankan bahwa Vietnam merupakan mitra dagang penting Austria di Asia dan ASEAN, pasar yang besar, dan tujuan investasi yang menarik bagi para pelaku bisnis Austria. Austria memiliki puluhan pelaku bisnis yang beroperasi di Vietnam dengan total investasi sekitar 500 juta euro.
Namun, kedua belah pihak masih memiliki banyak potensi untuk melanjutkan kerja sama di masa mendatang guna menghasilkan hasil yang lebih praktis. Selain itu, Vietnam dan Austria juga melaksanakan banyak kegiatan kerja sama di bidang pelatihan ganda, pinjaman preferensial, dan kerja sama antar kementerian luar negeri kedua negara berdasarkan nota kesepahaman yang baru-baru ini ditandatangani.
Presiden Alexander Van der Bellen menekankan bahwa Vietnam merupakan mitra penting Uni Eropa (UE). Khususnya, Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-UE (EVFTA), setelah ditandatangani dan mulai berlaku, telah memberikan kontribusi penting dalam mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Vietnam dan UE pada umumnya, dan antara Vietnam dan Austria pada khususnya.
Presiden Vo Van Thuong pada konferensi pers bersama
Selain itu, Vietnam dan Uni Eropa juga memiliki program dan proyek kerja sama di bidang penanggulangan perubahan iklim, perlindungan lingkungan, dialog hak asasi manusia, dan sebagainya. Kedua belah pihak juga berkoordinasi dengan baik di forum-forum internasional multilateral, berbagi kepentingan yang sama dalam memajukan kerja sama multilateral dan menyelesaikan konflik berdasarkan prinsip kepatuhan terhadap hukum internasional.
Meningkatkan saling pengertian dan kepercayaan
Berbicara pada konferensi pers, Presiden Vo Van Thuong mengatakan bahwa setelah lebih dari 50 tahun menjalin hubungan diplomatik, persahabatan tradisional dan kerja sama multifaset antara Vietnam dan Austria berkembang dengan baik dan dinamis.
Austria selalu menjadi salah satu dari 10 pasar ekspor utama Vietnam di Eropa. Vietnam merupakan mitra dagang penting Austria di Asia Tenggara. Kerja sama di bidang lain seperti budaya, pendidikan, sains, dan teknologi telah berkembang secara substansial dan efektif.
Presiden menyatakan keyakinannya bahwa kunjungan ke Austria ini akan menciptakan momentum baru, meningkatkan saling pengertian dan kepercayaan, serta meletakkan dasar bagi hubungan antara Vietnam dan Austria untuk berkembang kuat di masa depan.
Presiden menyampaikan bahwa kedua pihak telah menyepakati langkah-langkah untuk lebih memajukan hubungan Vietnam-Austria di masa mendatang di segala bidang, mulai dari politik, hubungan luar negeri; kerja sama perdagangan dan investasi; budaya, olahraga, pariwisata; ilmu pengetahuan dan teknologi; serta pertukaran antarmasyarakat. Berbicara mengenai isu-isu regional dan internasional, Presiden menekankan bahwa Vietnam menjalankan kebijakan luar negeri yang independen, mandiri, beragam, dan multilateral. Vietnam ingin menjadi sahabat dan mitra terpercaya semua negara, serta menjadi anggota komunitas internasional yang aktif dan bertanggung jawab.
Presiden berkata: "Kita semua ingin menyelesaikan semua konflik di kawasan dan di dunia berdasarkan penghormatan terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional."
Pada konferensi pers, mengenai konflik Rusia-Ukraina, kedua pemimpin mengatakan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk mendukung penyelesaian konflik dengan cara damai, atas dasar menghormati Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)