Menurut seorang reporter VNA di Ottawa, sebuah studi baru menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat memberikan nasihat medis yang meyakinkan, tetapi para ahli medis khawatir bahwa kepercayaan pasien yang berlebihan terhadap AI akan menyebabkan mereka kehilangan kesempatan penting untuk mendiskusikan kondisi medis mereka dengan dokter, belum lagi konsekuensi dari AI yang mungkin memberikan diagnosis yang tidak akurat.
Penelitian – yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas British Columbia (UBC) – telah mengungkapkan hasil yang mengejutkan bahwa model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga berkomunikasi lebih meyakinkan dan menyenangkan daripada orang sungguhan.
Dr. Vered Shwartz, profesor madya ilmu komputer di UBC, mengatakan bahwa percakapan dengan AI terkadang terasa lebih meyakinkan dan empatik dibandingkan percakapan dengan dokter sungguhan secara langsung. Chatbot AI kini memiliki intonasi seperti manusia dan menampilkan diri dengan percaya diri, sehingga orang lebih mudah diyakinkan.
Menurut penelitian, semakin banyak pasien datang ke klinik dengan keputusan yang telah dibentuk sebelumnya, sering kali berdasarkan diagnosis atau rencana perawatan yang disarankan oleh alat AI.
Dr. Cassandra Stiller-Moldovan, seorang dokter keluarga di Colwood, British Colombia, Kanada, mengatakan bahwa seringkali saran dari chatbot AI benar tetapi tidak sepenuhnya mencerminkan masalah, sehingga dokter harus menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan dan meyakinkan pasien.
Masalah ini semakin diperburuk oleh penelitian lain dari Universitas Waterloo (juga di Kanada) yang menemukan bahwa ketika mendiagnosis masalah kesehatan, chatbot AI seperti ChatGPT versi 4 memberikan lebih banyak informasi palsu daripada informasi yang benar.
Secara khusus, ketika peneliti mengajukan serangkaian pertanyaan terbuka, hanya 31% jawaban ChatGPT yang dinilai sepenuhnya benar.
Asosiasi Medis Kanada (CMA) mengatakan meningkatnya ketergantungan pada AI dapat dimengerti mengingat banyak warga Kanada tidak memiliki akses ke dokter keluarga dan menghadapi waktu tunggu yang lama untuk mendapatkan janji temu.
Sambil menunggu dengan tidak sabar, banyak orang beralih ke alat AI untuk menemukan jawaban sebagai solusi alternatif.
Source: https://www.vietnamplus.vn/chuyen-gia-khuyen-cao-can-trong-voi-loi-khuyen-y-te-cua-ai-post1069996.vnp
Komentar (0)