Ketua Majelis Nasional Tran Thanh Man menilai sidang ini sebagai sidang yang "bersejarah", bukan hanya karena besarnya beban kerja, tetapi juga karena makna khususnya dalam merangkum masa jabatan, memutuskan isu-isu nasional yang penting, dan meletakkan dasar bagi tahap pembangunan baru.
Dari 66 isi, termasuk 49 rancangan undang-undang yang diperkirakan akan ditinjau dan diputuskan, investor dan perusahaan konstruksi memberikan perhatian khusus pada dua rancangan undang-undang utama, yaitu Undang-Undang Penanaman Modal (pengganti), Undang-Undang Perencanaan (amandemen), dan Usulan Penyesuaian Rencana Induk Nasional periode 2021-2030, dengan visi hingga 2050.
Dengan semangat desentralisasi dan perluasan ruang investasi yang kuat, Undang-Undang Penanaman Modal (pengganti) diharapkan dapat menghilangkan hambatan kelembagaan dan mengurangi serta menyederhanakan prosedur administratif.
Ini akan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan investasi dan bisnis yang lebih terbuka dan menguntungkan bagi masyarakat dan bisnis.
Rancangan undang-undang ini juga menyempurnakan sistem regulasi investasi bersyarat dan sektor usaha, memangkas bidang-bidang yang tidak diperlukan, dan mendorong desentralisasi pengelolaan antara pusat dan daerah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan negara, menangani permasalahan praktis dengan cepat, dan menghilangkan "kemacetan kelembagaan" yang telah lama ada.
Dari perspektif lain, Undang-Undang Perencanaan (yang telah diamandemen) dianggap sebagai alat untuk menciptakan ruang pembangunan nasional di era baru. Rancangan undang-undang ini bertujuan untuk membangun kerangka hukum yang terpadu, sinkron, dan modern, yang akan membantu perencanaan benar-benar menjadi alat efektif Negara dalam merencanakan pembangunan sosial -ekonomi, mengalokasikan sumber daya, dan mengatur ruang wilayah.
Dalam rancangan terakhir, Pemerintah mengusulkan perubahan menyeluruh terhadap Undang-Undang Perencanaan untuk menyederhanakan proses, mengurangi setidaknya 30% prosedur administratif, dan sekaligus memperkuat desentralisasi dan pendelegasian wewenang dalam kegiatan penyiapan dan persetujuan perencanaan sesuai dengan model administratif baru setelah penataan ulang.
Secara khusus, Rancangan Undang-Undang ini secara jelas menetapkan kewenangan di setiap tingkat perencanaan. Oleh karena itu, Majelis Nasional memutuskan Rencana Induk Nasional; Perdana Menteri menyetujui Rencana Tata Ruang Laut, Rencana Tata Guna Lahan Nasional, dan Rencana Tata Ruang Wilayah; Menteri menyetujui Rencana Sektoral; Ketua Komite Rakyat Provinsi menyetujui Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. Sedangkan untuk perencanaan perkotaan dan perdesaan, pelaksanaannya akan tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini dianggap sebagai arah terbuka yang penting, membantu mempercepat proses penyesuaian perencanaan nasional, sektoral, dan regional, terutama setelah selesainya penataan ulang provinsi dan kota.
Misalnya, di bidang infrastruktur transportasi, penggabungan batas wilayah administratif telah menyebabkan banyak jalan tol yang direncanakan menghubungkan antarprovinsi kini menjadi rute intraprovinsi, membuka peluang investasi lebih awal dari yang direncanakan setelah tahun 2030.
Banyak proyek infrastruktur besar akan mengaktifkan proses investasinya segera setelah Undang-Undang Perencanaan (diamandemen) dikeluarkan, yang akan mendatangkan peluang kerja, membantu menghubungkan pusat-pusat ekonomi-administrasi dan kawasan-kawasan produksi utama dengan lebih cepat, sehingga menciptakan ruang pengembangan baru dan momentum pertumbuhan yang kuat bagi wilayah tersebut.
Di tengah kesibukan sidang "bersejarah" ini, para pemilih, dunia usaha, dan investor berharap Majelis Nasional akan membahas, meninjau, dan mengesahkan kedua rancangan undang-undang penting ini dengan kualitas terbaik. Hal ini bukan hanya langkah penting dalam penyempurnaan kelembagaan dan perbaikan lingkungan investasi, tetapi juga langkah strategis untuk memperluas ruang pembangunan, menciptakan momentum pertumbuhan baru bagi negara, menuju Vietnam yang sejahtera.
Sumber: https://baodautu.vn/co-hoi-moi-voi-du-an-ha-tang-quy-mo-lon-d415492.html
Komentar (0)