Warga Kota
Ho Chi Minh , atau warga Saigon, seperti penduduk kota-kota besar lainnya, tidak berusaha menampilkan citra mereka sendiri. Orang-orang di sini sering kali melihat siapa pun yang hadir di sini sebagai bagian dari kepribadian kota.

Hal ini paling jelas ditunjukkan dalam cara mereka secara terbuka menerima
masakan dari berbagai daerah lain seperti pho Hanoi, sup mi daging sapi Hue, mi Quang, mi beras Nha Trang... Mereka secara alami mengenali keaslian lokal pada setiap hidangan dan selalu bersemangat untuk menikmatinya sepenuhnya.

Keterbukaan ini tidak hanya terbatas pada kuliner, tetapi juga meluas ke berbagai aspek kehidupan lainnya. Kota Ho Chi Minh—liberal dan bebas—selalu menyambut keinginan besar dan ambisi tinggi setiap penduduknya.

Orang-orang sering menyebut "Going South" atau "Going to Saigon" sebagai simbol impian untuk mengubah hidup, tempat jiwa-jiwa muda berhasrat untuk mengalami dan menaklukkan tantangan. Kota Ho Chi Minh tidak hanya menarik orang dari provinsi dan kota lain, tetapi juga penduduk internasional.

Orang Italia membuka restoran piza, orang Jepang membawa ramen, barbekyu Korea, nasi Spanyol, atau sosis Jerman… ke mana-mana, dan bahkan restoran halal untuk komunitas Muslim pun mendapat tempat di sini. Demikian pula, merek
fesyen , perusahaan keuangan, kantor desain, dan berbagai model bisnis baru dari seluruh dunia mencari peluang di kota ini.

Setia pada sifat tanah yang hangat, murah hati, dan ramah, Kota Ho Chi Minh selalu membuat banyak pengunjung merasa dicintai, semakin mencintainya, lalu menetap dan secara alami melekatkan diri. Datang ke Kota Ho Chi Minh, orang-orang berkesempatan untuk menemukan fitur paling unik, yaitu perpaduan berbagai fitur unik dari berbagai daerah.
Komentar (0)