Sekolah Menengah Nguyen Du, Distrik Tan Thanh, tempat seorang orang tua menyerbu masuk ke ruang kelas dan memukuli seorang siswa - Foto: LE TRUNG
Konsolidasikan catatan untuk diproses
Pada tanggal 29 September, kepala Kepolisian Distrik Tan Thanh, Kota Tam Ky, Provinsi Quang Nam , mengatakan bahwa terkait insiden di mana seorang orang tua masuk ke ruang kelas dan memukuli siswa kelas 8 di Sekolah Menengah Nguyen Du, polisi mengundang pria ini untuk datang guna diinterogasi.
Dalam pertemuan tersebut, orang tua siswa mengakui bahwa pemukulan terhadap siswa tersebut adalah tindakan yang salah. Keluarga kedua siswa yang dipukuli tidak meminta tindakan apa pun, tetapi polisi tetap menyiapkan berkas untuk menangani kasus tersebut sesuai peraturan.
Menurut Kapolsek, para pelajar yang dipukuli tidak mengalami luka-luka, keluarga menandatangani surat pernyataan tidak ada korban luka, tidak ada pengaduan, tidak ada permintaan penuntutan, dan tidak ada permintaan penilaian cedera.
Tubuh anak-anak diperiksa untuk mencari tanda-tanda trauma dan tidak ada masalah terkait cedera anak.
Keluarga kedua siswa yang dipukuli juga menyadari bahwa anak-anak mereka salah, karena telah memukul anak dari orang tua lainnya terlebih dahulu. Orang tua ini juga kesal karena mata anak mereka memar akibat pemukulan tersebut.
Keluarga kedua anak tersebut meminta agar orang tua laki-laki tersebut tidak dihukum. "Namun, dari segi perilaku, hal itu tidak diperbolehkan, jadi kami tetap harus menanganinya, mengikuti hukum," kata kepala polisi distrik.
Kepolisian Distrik Tan Thanh sedang mengkonsolidasikan berkas untuk memberikan saran kepada Kepolisian Tam Ky agar menangani kasus ini sebagaimana mestinya. Kemungkinan mereka akan memberikan saran mengenai sanksi administratif di bidang keamanan dan ketertiban terhadap orang tua tersebut.
Orang tua mengakui kesalahan dan meminta maaf
Menurut laporan Sekolah Menengah Nguyen Du yang dikirim ke Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Komite Rakyat Kota Tam Ky, Kepolisian Distrik Tan Thanh, pada pukul 1:15 siang tanggal 24 September, Tn. HVL (orang tua siswa B., kelas 8/11) seenaknya masuk ke sekolah dan memukul siswa tersebut.
Pada pagi yang sama, sekolah menyelenggarakan turnamen sepak bola sesuai rencana Festival Olahraga Phu Dong tingkat sekolah selama tahun ajaran antara kelas 8/9 dan 8/11. Pertandingan berlangsung normal, dengan hasil kelas 8/11 menang.
Pada sore hari di hari yang sama, B. (siswa kelas 8/11) mengganggu dan memprovokasi T. dan H. (siswa kelas 8/9), sehingga kedua siswa tersebut mengejar dan memukul B. hingga menyebabkan mata kirinya bengkak.
Di dalam kelas, guru tersebut melihat mata B bengkak sehingga ia menyuruhnya untuk memberitahu orang tuanya agar membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa.
B. meminta izin untuk bertemu dengan petugas keamanan yang sedang bertugas dan memintanya untuk menelepon ayahnya agar membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Setelah pemeriksaan, pada sore hari di hari yang sama, orang tuanya mengantar B. ke kelas seperti biasa.
Namun karena kesal karena anaknya dipukul hingga matanya lebam, Bapak L tiba-tiba berbalik arah dan langsung menyerbu masuk ke kelas 8/9 untuk memukul dua orang siswa yaitu T. dan H.
Kejadian itu terjadi begitu cepat sehingga petugas keamanan tidak dapat menghentikannya tepat waktu, dan wali kelas 8/9 juga meminta para orang tua untuk tenang, tetapi tidak dapat menghentikan mereka. Setelah pemukulan, para orang tua pun pergi.
Kemudian wali kelas meminta ketiga siswa untuk menulis laporan kritik diri, dan sekolah mengundang orang tua dan siswa untuk datang dan bekerja.
Dalam rapat kerja pada pagi hari tanggal 25 September, pihak sekolah meminta para siswa untuk melaporkan kejadian tersebut. Mereka mengakui kesalahan dan berjanji tidak akan mengulangi pelanggaran tersebut.
Pihak sekolah mendengarkan pendapat ketiga orang tua yang terlibat. Bapak L. (orang tua B.) mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada pihak sekolah, meminta maaf kepada kedua orang tua yang anaknya dipukuli, dan memohon maaf.
Kedua orangtua anak korban pemukulan Tn. L juga melihat bahwa perbuatan anaknya yang memukul teman adalah perbuatan yang salah, dan berjanji akan mendidik anak mereka dan menerima permintaan maaf dari orangtua B.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/cong-an-lap-ho-so-de-xu-ly-phu-huynh-xong-vao-lop-danh-hoc-sinh-20240929092607079.htm
Komentar (0)