Setelah hampir sebulan dilanda badai dan hujan, rute pendakian Ta Chi Nhu di musim bunga chi pau menarik minat anak muda untuk berburu awan dan mengagumi bunga.
Kerumunan orang berbondong-bondong berburu awan di puncak Ta Chi Nhu akhir pekan lalu - Foto: THUA HOA
Selama dua akhir pekan terakhir, ratusan anak muda yang gemar menjelajah memilih jalur pendakian untuk melihat bunga chi pau di puncak Ta Chi Nhu (distrik Tram Tau, Yen Bai ). Meskipun jadwal berburu awan tertunda lebih dari 2 minggu dari rencana, meskipun mereka sudah siap secara mental bahwa akan ada banyak wisatawan yang datang ke Ta Chi Nhu, Thua Hoa (Hanoi) tetap cukup terkejut dengan jumlah pengunjung yang tak terbayangkan. Satu per satu rombongan menuruni gunung, dan rombongan lainnya naik.
Anak muda check-in di puncak Ta Chi Nhu - Foto: THUA HOA
Rencana untuk menaklukkan puncak Ta Chi Nhu diperkirakan akan dilaksanakan pada pertengahan Agustus. Namun, karena dampak Badai Yagi yang menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang di banyak lokasi di provinsi pegunungan utara, perjalanan rombongan Thua Hoa ditunda dua kali demi keselamatan. "Awalnya, rombongan kami berencana berburu bunga chi pau pada tanggal 28 dan 29 September, tetapi saat itu hujan masih deras, sehingga semua orang bingung dan memutuskan untuk menunda perjalanan. Selama menunggu, seluruh rombongan terus memperbarui informasi cuaca. Begitu matahari cerah dan jalan aman, kami akan segera berangkat," ujar Thua Hoa.
Pemandangan menawan di rute pendakian Ta Chi Nhu - Foto: HOANG GIA
Pada Jumat sore, tepat setelah bekerja, rombongan Thua Hoa yang beranggotakan 12 orang membuat janji untuk naik bus malam ke distrik Tram Tau. Sekitar pukul 8 pagi tanggal 12 Oktober, rombongan mulai mendaki dari Tram Tau. Setelah sekitar 2 jam mendaki, rombongan berhenti untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Pada malam pertama, rombongan tidur di sebuah pondok peristirahatan di ketinggian 2.400 m.
Rute trekking melewati berbagai jenis medan - Foto: HOANG GIA
Keesokan harinya, perjalanan menaklukkan Ta Chi Nhu berlanjut hingga pukul 4 pagi. Seluruh perjalanan diselimuti kabut, dan orang di belakang menentukan posisi orang di depan dengan bantuan cahaya lampu. Setelah lebih dari satu jam, seluruh rombongan resmi menginjakkan kaki di puncak Ta Chi Nhu, tetapi lingkungan sekitarnya masih berkabut. "Pada titik ini, rombongan kami memutuskan bahwa akan sulit untuk berburu awan, tetapi sekitar pukul 6.30 pagi matahari mulai terbit dan di depan mata kami tampak lautan awan yang melayang sejauh mata memandang. Perasaan itu sungguh luar biasa dan semua usaha yang dikeluarkan sepadan," kenang Thua Hoa.
Bunga Chi Pau di puncak Ta Chi Nhu diperkirakan mekar hingga akhir Oktober - Foto: HOANG GIA
Bapak Hoang Gia, porter jalur pendakian Ta Chi Nhu, mengatakan bahwa sejak cuaca membaik pasca badai, setiap minggu banyak wisatawan yang datang ke Ta Chi Nhu karena pada saat itu merupakan musim berburu awan sekaligus musim bunga chi pau di puncak gunung. Rata-rata, setiap akhir pekan terdapat ratusan wisatawan yang singgah di puncak gunung setinggi 2.979 meter di Kecamatan Tram Tau ini. Setiap perjalanan 2 hari 1 malam untuk menaklukkan puncak Ta Chi Nhu menghabiskan biaya sekitar 3 hingga 3,3 juta VND. Musim bunga chi pau diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober. Menurut Thua Hoa, jika memilih berburu awan dan melihat bunga chi pau di puncak Ta Chi Nhu kali ini, wisatawan sebaiknya melatih ketahanan tubuh terlebih dahulu dan memantau cuaca dengan saksama. Khususnya, wisatawan perlu membawa pakaian yang cukup karena perbedaan suhu antara siang dan malam cukup besar.
Komentar (0)