Pada tanggal 24 November, di jejaring sosial X, mantan perwira intelijen AS Scott Ritter menuduh Presiden Joe Biden mencoba menyeret AS ke dalam perang nuklir dengan Rusia sebelum pelantikan Donald Trump.
Peluncuran rudal balistik ATACMS AS. (Sumber: AP) |
Menurut Sputniknews , pada 24 November, di jejaring sosial X, Tn. Ritter menulis: "Presiden Joe Biden akan menyeret kita ke dalam perang sebelum 20 Januari 2025."
Ia menuduh Presiden Joe Biden mengabaikan keinginan rakyat melalui kebijakan meningkatkan konflik di Ukraina, membawa AS "ke ambang perang nuklir dengan Rusia".
Sebelumnya, New York Times melaporkan bahwa Presiden Biden untuk pertama kalinya mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh AS untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia.
Menurut RIA Novosti , Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir jika diperlukan, tetapi menegaskan bahwa tidak ada "orang gila" dalam kepemimpinan Rusia yang menginginkan hal ini.
Pada tanggal 19 November, Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui Prinsip Dasar Kebijakan Negara di Bidang Pencegahan Nuklir, yang menekankan bahwa Rusia berhak menggunakan senjata nuklir sebagai tanggapan atas penggunaan senjata pemusnah massal terhadapnya atau sekutunya.
Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa agresi terhadap Moskow atau sekutunya oleh negara non-nuklir dengan dukungan negara nuklir akan dianggap sebagai serangan bersama.
Pada hari yang sama, 24 November, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa setelah serangan rudal jarak jauh ATACMS yang disediakan AS di Provinsi Bryansk, tentara Ukraina dapat menargetkan Provinsi Rostov di Rusia. WSJ menyatakan bahwa Rostov adalah salah satu wilayah dengan banyak bandara yang dapat diserang Ukraina.
Institut Studi Perang AS telah menerbitkan peta sekitar 200 target potensial di Rusia dalam jangkauan 305 km rudal ATACMS.
Pada malam 24 November, pasukan pertahanan udara Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh dan mencegat 34 kendaraan udara tak berawak (UAV) Ukraina, termasuk 27 UAV di provinsi Kursk, 2 UAV di provinsi Belgorod, 1 UAV di provinsi Oryol, dan 4 UAV di langit di atas provinsi Lipetsk.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa selama minggu tanggal 18-24 November, pertahanan udara Rusia menembak jatuh lima rudal ATACMS dan dua rudal jelajah Storm Shadow Inggris.
Sebagai tanggapan, militer Rusia melancarkan 30 serangan kelompok, termasuk dengan rudal hipersonik Kinzhal.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/cuu-si-quan-my-canh-bao-nguy-co-chien-tranh-nha-nhan-truoc-le-nham-chuc-tong-thong-ukraine-nham-muc-tieu-moi-tren-dat-nga-294989.html
Komentar (0)