Mantan Presiden Trump secara tak terduga menerima dukungan tambahan dari orang spesial

Keturunan keluarga Kennedy - kandidat "kelas berat" Robert F. Kennedy Jr. mengumumkan pada 23 Agustus bahwa ia akan meninggalkan kampanyenya dan mendukung kandidat Partai Republik Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada November 2024.

Pemilu AS: Tuan Kennedy menghadiri acara kampanye mantan Presiden Trump di Arizona setelah menangguhkan kampanyenya. (Sumber: AP)

Tuan Robert F Kennedy Jr, 70 tahun, yang diyakini mampu menarik suara dari Partai Republik dan Demokrat, telah memutuskan untuk menangguhkan kampanye presiden AS-nya dan mendukung mantan Presiden Donald Trump.

Tuan Kennedy mengatakan ia mendukung mantan Presiden Donald Trump. "Keputusan itu menyakitkan saya karena penderitaan yang saya alami bersama istri, anak-anak, dan teman-teman saya," kata Tuan Kennedy. "Tapi saya yakin itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Kepastian itu telah memberi saya kedamaian batin, bahkan di tengah badai."

Beberapa jam setelah dukungan publiknya pada konferensi pers, Tn. Kennedy menghadiri acara kampanye Trump di Arizona.

Pada acara tersebut, Tn. Trump menyatakan: "Kampanye pemilihannya (Kennedy) telah menginspirasi jutaan rakyat Amerika, mengangkat isu-isu penting yang telah lama diabaikan di negara ini."

Namun, saat pemilihan presiden AS semakin dekat, jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan terhadap kandidat independen telah anjlok dari dua digit, karena anggaran dan jangkauan nasionalnya telah mengering.

Sebagai putra mendiang Senator AS Robert F. Kennedy dan keponakan mendiang Presiden John F. Kennedy, Robert F. Kennedy Jr. berasal dari keluarga paling terkemuka dalam politik Demokrat. Oleh karena itu, keputusannya untuk mendukung calon presiden dari Partai Republik telah membuat keluarganya gusar.

Para ahli strategi mengatakan belum jelas apakah dukungan dari Kennedy akan menguntungkan Trump, yang saat ini sedang bersaing ketat dengan Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menjelang pemilihan umum 5 November.

Berbicara pada konferensi pers sebelumnya, Tuan Kennedy, 70 tahun, mengatakan ia telah bertemu Tuan Trump dan para ajudannya berkali-kali dan mengetahui bahwa tim dari kedua belah pihak sepakat mengenai isu-isu seperti keamanan perbatasan, kebebasan berbicara, dan mengakhiri perang. "Masih banyak isu dan pendekatan yang masih sangat berbeda. Namun, kami telah sepakat mengenai isu-isu penting lainnya," ujarnya.

* Mengenai pemilihan presiden AS, pada tanggal 23 Agustus, polisi negara ini mengumumkan bahwa mereka telah menangkap seorang pria di negara bagian Arizona karena berulang kali membuat ancaman terhadap kehidupan mantan Presiden Donald Trump.

Kantor Sheriff Wilayah Cochise mengatakan pada 22 Agustus bahwa pihak berwenang telah menangkap Ronald Lee Syvrud, 66 tahun, dari Benson. Selama berminggu-minggu, melalui unggahan media sosialnya, ia berulang kali mengancam akan membunuh Trump.

Syvrud juga dicari atas beberapa tuduhan lain termasuk penyerangan seksual, mengemudi dalam keadaan mabuk, dan tabrak lari di Wisconsin dan Arizona.

Berita mengenai insiden tersebut muncul ketika mantan Presiden Trump, kandidat presiden dari Partai Republik, mampir ke Cochise County selama kunjungannya ke perbatasan AS-Meksiko sebagai bagian dari kampanyenya.

Ini adalah insiden terbaru dari serangkaian insiden yang menargetkan para kandidat menjelang pemilihan presiden AS. Sebelumnya, pada 13 Juli, Trump ditembak tetapi untungnya selamat dari upaya pembunuhan di Pennsylvania. Awal bulan ini, pihak berwenang juga menuduh seorang pria di Virginia mengancam Wakil Presiden AS Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat.

Sumber: https://baoquocte.vn/bau-cu-my-cuu-tong-thong-trump-bat-ngo-nhan-them-hau-thuan-tu-nguoi-dac-biet-283721.html