Para pemimpin Asosiasi Kota Da Nang untuk Mendukung Pemulihan Dampak Bom dan Ranjau memberikan hadiah kepada para korban. Foto: NGOC PHU
Menurut laporan pada konferensi ringkasan, setelah Da Nang dibebaskan (29 Maret 1975), tentara dan gerilyawan terus menerus mengorganisir pasukan untuk membersihkan, membongkar, dan menertibkan sebagian besar area yang terkontaminasi. Namun, bom, ranjau, dan amunisi yang belum meledak masih terkubur di tanah dan di beberapa tempat belum disingkirkan, menyebabkan banyak kematian tragis, cedera seumur hidup bagi banyak orang, dan memengaruhi kehidupan banyak korban dan keluarga mereka.
Menurut statistik, sejak tahun 1975, 52 orang meninggal di Da Nang karena menemukan ranjau darat saat bekerja; pada tahun 2021 saja, terdapat 2 korban jiwa.
Didirikan pada tanggal 25 Agustus 2015, Asosiasi Kota Da Nang untuk Mendukung Pemulihan Dampak Bom dan Ranjau terus mengembangkan organisasinya, membangun jaringan keanggotaannya, dan mendirikan cabang-cabang di tingkat akar rumput. Bersamaan dengan itu, asosiasi ini melakukan investigasi dan survei untuk menyusun daftar korban dan mengidentifikasi area yang masih berisiko terkontaminasi bom dan ranjau.
Dengan semangat "tidak meninggalkan siapa pun di belakang," Asosiasi secara proaktif memobilisasi organisasi, bisnis, dan filantropis untuk bergandengan tangan dalam mendukung para korban. Hasilnya, setelah 10 tahun, total dana yang terkumpul mencapai 1,525 miliar VND. Dari sumber daya ini, Asosiasi telah menyumbangkan 30 ekor sapi, 2 sepeda motor, 2 gerobak jus tebu, 66 rekening tabungan, membangun 1 rumah kasih sayang, dan menyediakan ribuan paket bantuan praktis kepada keluarga yang terdampak...
Dalam periode mendatang, asosiasi ini bertujuan untuk lebih memperkuat organisasinya, meningkatkan kualitas stafnya, dan memperluas cakupan wilayahnya agar lebih mencerminkan situasi sebenarnya.
Pada saat yang sama, selenggarakan survei baru, perbarui daftar korban dan daerah yang berisiko terkena ranjau darat, dan perkuat kerja propaganda, terutama di sekolah-sekolah, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya ranjau darat dan pentingnya program nasional untuk mengatasi dampak perang.
Asosiasi tersebut juga terus menyerukan kerja sama dari individu, bisnis, dan organisasi baik di dalam maupun luar negeri untuk membantu korban ranjau darat mengatasi kesulitan dan menstabilkan kehidupan mereka.
Sumber: https://baodanang.vn/da-nang-van-dong-hon-1-5-ty-dong-ho-tro-nan-nhan-bom-min-3300261.html






Komentar (0)