Belum lama ini, dalam sebuah seminar tentang modernisasi dan peningkatan pendidikan tinggi, Associate Professor Dr. Do Phu Tran Tinh, Direktur Institut Pengembangan Kebijakan - Universitas Nasional Vietnam Kota Ho Chi Minh, mengemukakan bahwa fakta bahwa sebuah universitas dengan 40.000 atau 4.000 mahasiswa hanya memiliki maksimal 3 wakil rektor merupakan kekurangan dalam tata kelola.

Menurut Bapak Tinh, meskipun pedoman dan kebijakan Partai serta undang-undang menegaskan bahwa otonomi universitas merupakan hak hukum, disertai akuntabilitas, pada kenyataannya, unit-unit tersebut masih terikat oleh banyak peraturan umum, yang menyebabkan kesulitan dalam mengorganisasikan dan melaksanakan tugasnya.

Misalnya, menurut peraturan, selain memiliki maksimal 3 wakil rektor, sebuah universitas hanya dapat mendirikan departemen dan kantor apabila memiliki minimal 2 bidang kerja dan minimal 7 staf. Universitas anggota Universitas Nasional Kota Ho Chi Minh memiliki skala pelatihan yang besar, membutuhkan lebih banyak wakil rektor untuk mengambil alih dan berbagi beban kerja, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi administrasi dan operasional, tetapi dibatasi oleh peraturan ini.

Banyak perguruan tinggi negeri lain juga memiliki skala pelatihan yang sangat besar, dengan puluhan ribu mahasiswa, ratusan dosen, unit afiliasi, dan program pelatihan. Beberapa di antaranya adalah Universitas Industri dan Perdagangan Kota Ho Chi Minh, Universitas Pendidikan Teknik Kota Ho Chi Minh, Universitas Industri Kota Ho Chi Minh, Universitas Teknologi Kota Ho Chi Minh, Universitas Ilmu Sosial dan Humaniora Kota Ho Chi Minh, Universitas Kedokteran dan Farmasi Kota Ho Chi Minh, Universitas Keuangan - Pemasaran... Keterbatasan jumlah wakil presiden memberikan tekanan besar pada aparatur administrasi banyak perguruan tinggi dalam hal penugasan, operasional, dan pengawasan. Beberapa perguruan tinggi belum memiliki cukup 3 wakil presiden karena kendala kepegawaian.

Wakil Kepala Sekolah.jpg
Universitas Industri Kota Ho Chi Minh baru saja mengangkat kembali dua wakil rektor. Foto: IUH

Sekolah harus diberi otonomi dalam menunjuk wakil kepala sekolah.

Di Universitas Industri dan Perdagangan Kota Ho Chi Minh, Associate Professor Dr. Nguyen Xuan Hoan, rektor universitas, mengatakan bahwa universitas sejauh ini baru menunjuk dua wakil rektor, sehingga menyisakan satu posisi kosong, yang diharapkan akan diisi dalam waktu dekat.

Bapak Hoan menganalisis bahwa, dengan jumlah siswa yang besar, sistem program pelatihan yang terus berkembang, dan persyaratan manajemen yang semakin kompleks, sekolah membutuhkan empat wakil kepala sekolah untuk menangani beban kerja, memastikan kualitas administrasi, dan memenuhi persyaratan pengembangan. Sekolah telah meminta penambahan satu wakil kepala sekolah lagi.

Menurut Bapak Hoan, ketika universitas memasuki periode otonomi komprehensif, terutama dalam hal struktur organisasi dan personel, universitas perlu diberi wewenang untuk menentukan jumlah wakil rektor. "Universitas berbeda dalam hal ukuran, bidang pelatihan, dan model operasional. Oleh karena itu, menetapkan jumlah wakil rektor yang tetap sesuai peraturan umum akan sulit diterapkan. Universitas perlu menentukan personelnya sendiri berdasarkan kebutuhan operasional yang sebenarnya," ujar Bapak Hoan.

Seorang pimpinan universitas meyakini bahwa pendelegasian otonomi personel harus didekati secara hierarkis, berdasarkan tingkat otonomi keuangan masing-masing perguruan tinggi. Bagi perguruan tinggi golongan 2 ke atas yang mandiri secara finansial, unit yang mampu membiayai pengeluaran rutinnya sendiri, perlu membiarkan perguruan tinggi secara proaktif menentukan jumlah wakil rektor dan pimpinan.

Menurutnya, hanya jika aparatur dirancang sesuai dengan jumlah siswa, jumlah jurusan, keterkaitan, dan beban kerja aktual, sekolah dapat beroperasi secara efektif, fleksibel, dan bertanggung jawab langsung atas hasil operasionalnya. Sebaliknya, bagi sekolah yang mandiri secara finansial dalam kelompok 3 dan 4—yang masih bergantung pada APBN untuk pembayaran gaji, tunjangan, dan beberapa rezim negara—perlu terus mengontrol dan memantau secara ketat jumlah personel manajemen. Hal ini untuk memastikan penggunaan anggaran publik yang efektif, menghindari aparatur yang memberatkan atau biaya yang tidak perlu, sementara bagian pembayarannya masih disubsidi oleh APBN.

"Otonomi bukan hanya hak, tetapi juga tanggung jawab. Di instansi dengan kapasitas keuangan yang memadai, pendelegasian wewenang untuk menentukan jumlah wakil kepala sekolah adalah wajar, mencerminkan semangat otonomi dan tanggung jawab pribadi. Namun, di unit yang belum otonom, pengendalian sumber daya manusia bukan hanya masalah struktur organisasi, tetapi juga persyaratan disiplin anggaran dan tanggung jawab keuangan," ujarnya.

Sumber: https://vietnamnet.vn/dai-hoc-4-000-hay-40-000-sinh-vien-deu-chi-toi-da-3-pho-hieu-truong-co-bat-cap-2470906.html