Pada pagi hari tanggal 18 Februari (tepatnya 21 Januari penanggalan lunar), warga Desa Tho Ha (kelurahan Van Ha, kecamatan Viet Yen, provinsi Bac Giang ) menggelar pesta rakyat akbar yang mengundang banyak wisatawan dari berbagai penjuru untuk datang dan menikmati pesta tersebut.
Sejak pagi hari, di sebuah keluarga di dusun 4, puluhan orang hadir untuk berdandan dan mempersiapkan diri untuk prosesi besar desa yang diadakan setiap dua tahun sekali.
Orang-orang berkostum yang berpartisipasi dalam prosesi festival desa Tho Ha adalah karakter utama upacara tersebut, dengan kostum dan penampilan yang dijiwai dengan gaya opera kuno.
Tepat pukul 10, arak-arakan berangkat dari pura di dusun 4 menuju rumah adat desa.
Prosesi ini dipimpin oleh seorang tokoh berpakaian seperti seorang Jenderal, membawa bendera suci, dengan penampilan yang megah dan mengesankan. Prosesi ini bertujuan untuk mengenang dan menghormati Bapak Dao Tri Tien, yang konon merupakan pendiri kerajinan tembikar desa tersebut.
Dari gang-gang kecil, orang-orang berdiri berdesakan di kedua sisi jalan menyaksikan iring-iringan itu lewat.
Tandu yang membawa seekor ayam jantan yang sedang menggigit bunga mawar di mulutnya, dengan leher terangkat tinggi dan sayap terbentang lebar, merupakan salah satu persembahan khusus.
Dua petugas patroli dengan panji-panji melambaikan bendera di awal dan akhir prosesi, memeriksanya dengan saksama, lalu berlari kembali dan berganti tempat. Setiap kali mereka berganti tempat, prosesi perlahan maju tiga langkah.
Dua anak yang memerankan Tien Dong dan Ngoc Nu dipilih dari ratusan anak di lingkungan tersebut. Kriterianya adalah mereka harus berwajah cerah, bulat, ramah, dan proporsional saat berdiri berdampingan. Tahun ini, Pham Tien Duy Anh (13 tahun) memerankan Tien Dong dan Trinh Thi Binh An (9 tahun) memerankan Ngoc Nu.
Selain itu, prosesi ini dengan gamblang menggambarkan tiga dewa: Kebahagiaan, Kemakmuran, dan Panjang Umur, yang berjalan di belakang rombongan terompet, seruling, dan erhu. Ini adalah gambaran yang berani dan unik dari festival Tho Ha.
Di belakang ketiga Tam Da adalah Jenderal Bendera dan Jenderal Pedang, yang membawa tandu dalam prosesi yang megah. Di kedua sisi jalan, para penjaga yang memegang tombak mengawal mereka.
Penduduk desa bersuka cita, kegembiraan memenuhi gang-gang saat prosesi itu lewat.
Prosesi itu berjalan perlahan untuk memberi penduduk desa dan wisatawan lebih banyak waktu untuk mengagumi.
Mengikuti tandu Sang Santo, tandu Sang Ibu dibawa oleh para wanita di desa, bahu-membahu.
Masyarakat Tho Ha juga mempersembahkan sapi panggang yang dibalut sutra, dihias indah di atas tandu dan diangkut oleh 10 pemuda.
Dantri.com.vn
Komentar (0)