Profesor Madya Dr. Nguyen Duy Thinh, mantan staf Universitas Sains dan Teknologi Hanoi , mengatakan bahwa minyak dan lemak babi adalah bahan-bahan umum yang membuat hidangan lebih menarik dan lezat. Minyak mengandung banyak asam lemak, bebas kolesterol, dan kaya vitamin E dan K, sehingga lebih mudah diserap. Lemak babi kaya akan vitamin B, D, dan mineral, yang membantu tubuh menyerap lebih banyak kalsium.
Keduanya merupakan lemak baik bagi tubuh dan merupakan sumber energi utama, terutama bagi anak kecil. Pola makan rendah lemak membuat anak-anak berisiko mengalami pertumbuhan lambat, anoreksia, rakhitis, dan sering sakit.
Saat ini, orang-orang kebanyakan mengonsumsi minyak, tetapi produk ini mudah teroksidasi. Di sisi lain, di bawah pengaruh suhu tinggi, minyak dapat terbakar, mengubah sifatnya. Oleh karena itu, Anda harus mengurangi jumlah minyak untuk menggoreng dan menggantinya dengan lemak babi.
Menurut Associate Professor Dr. Nguyen Duy Thinh, Anda perlu menyeimbangkan jumlah minyak dan lemak. Jika harus menggoreng, gunakan lemak. Batasi makanan cepat saji seperti potongan daging dingin, sosis, bacon, dan ayam goreng.
Minyak goreng atau lemak babi, mana yang lebih baik menjadi perhatian banyak orang.
Namun, lemak babi memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, sehingga mengonsumsinya terlalu banyak akan menyebabkan kelebihan nutrisi dan tidak baik untuk anak-anak. Penderita penyakit kardiovaskular dan stroke sebaiknya tidak mengonsumsinya. Cara terbaik adalah mengonsumsi makanan seimbang, menggabungkan minyak dan lemak, protein, suplemen serat, vitamin, dan minum air yang cukup.
Profesor Madya, Dr. Nguyen Duy Thinh, mengatakan bahwa menghilangkan lemak babi dari menu makanan merupakan kesalahan umum yang dilakukan banyak orang dalam beberapa tahun terakhir. Dibandingkan dengan minyak nabati, lemak babi berperan dalam dan membentuk membran sel saraf, sehingga lemak babi yang dikonsumsi dalam jumlah sedang juga membantu melindungi pembuluh darah secara efektif, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan infark miokard.
Lemak babi juga membantu tubuh meningkatkan penyerapan vitamin A. Makanan ini juga berkontribusi pada perkembangan sel-sel otak anak kecil. Sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan lemak babi dalam makanan anak kecil juga membantu meningkatkan nafsu makan, mencegah, dan mengobati anoreksia pada anak.
Setelah diproses, lemak babi yang digoreng pada suhu tinggi tidak berubah menjadi zat berbahaya seperti minyak goreng. Lemak dalam lemak babi adalah asam lemak tak jenuh, sehingga perubahan yang lebih sedikit akan menghasilkan lebih sedikit zat karsinogenik dibandingkan minyak goreng. Oleh karena itu, ahli ini merekomendasikan hidangan yang dimasak pada suhu tinggi sebaiknya menggunakan lemak babi.
Menurut Institut Nutrisi Nasional, setiap gram minyak dan lemak menghasilkan 9 kalori yang sama. Kombinasi lemak nabati (minyak, kacang wijen) dengan lemak hewani (lemak babi, mentega) akan memberikan dukungan dan keseimbangan dalam makanan. Anda sebaiknya tidak hanya mengonsumsi satu jenis lemak.
Perlu diingat, lemak bekas gorengan sebaiknya dibuang dan tidak dipakai lagi.
Di atas adalah informasi untuk menjawab pertanyaan "Mana yang lebih baik, minyak goreng atau lemak babi?". Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/dau-an-va-mo-lon-loai-nao-tot-hon-ar904320.html
Komentar (0)