Cabai mengandung capsaicin, senyawa yang meningkatkan metabolisme, membantu menurunkan berat badan, dan merangsang sistem kekebalan tubuh. Namun, mengonsumsi terlalu banyak cabai dapat menyebabkan ketidaknyamanan usus dan feses panas, menurut situs web kesehatan AS Healthline .
Jika kondisi feses panas tetap berlanjut bahkan setelah Anda berhenti mengonsumsi makanan pedas, Anda mungkin mengalami masalah berikut:
Sembelit menyebabkan iritasi
Ada banyak cara untuk mengatasi sembelit, mulai dari banyak minum air putih dan banyak makan serat hingga mengonsumsi pelunak feses dan pencahar.
Konstipasi adalah kondisi buang air besar kurang dari tiga kali per minggu. Dalam beberapa kasus, feses yang terlalu kering akibat konstipasi dapat menyebabkan iritasi dan rasa terbakar di anus saat buang air besar, bahkan menyebabkan robekan anus.
Ada banyak cara untuk mengatasi sembelit, mulai dari minum banyak air, mengonsumsi banyak serat, hingga mengonsumsi pelunak feses dan laksatif. Jika Anda telah mencoba semua metode ini dan tidak berhasil, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Diare menyebabkan rasa terbakar
Diare biasanya tidak menyebabkan rasa terbakar di anus. Rasa terbakar di anus saat diare mungkin disebabkan oleh flu perut.
Flu perut adalah infeksi usus yang menyebabkan muntah, sakit perut, dan diare. Ketika makanan masuk ke perut, penyakit ini akan menyebabkan perut dan usus tidak memiliki cukup waktu untuk menyerap makanan. Akibatnya, asam lambung, enzim pencernaan, dan empedu akan mengalir dengan cepat melalui usus dan menyebabkan iritasi anus, yang menyebabkan diare disertai rasa terbakar.
Wasir
Wasir tidak hanya menimbulkan rasa nyeri pada anus saat duduk tetapi juga menimbulkan rasa terbakar saat buang air besar.
Sensasi terbakar saat buang air besar merupakan salah satu gejala umum wasir, yang menyebabkan pembengkakan pembuluh darah vena di rektum dan anus. Pembengkakan pembuluh darah vena ini menjadi lemah dan berdarah karena peregangan berlebihan dan tekanan dari luar.
Saat buang air besar, feses yang keluar melalui anus akan merangsang wasir, sehingga menimbulkan gejala seperti gatal, rasa tidak nyaman, bengkak, dan rasa terbakar. Penyebab wasir seringkali disebabkan oleh sembelit yang berkepanjangan, penuaan, mengangkat beban berat, dan faktor genetik.
Proktitis
Jika tidak disebabkan oleh sembelit atau robekan anus, sensasi terbakar saat buang air besar kemungkinan besar disebabkan oleh proktitis. Penyakit ini menyebabkan jaringan di dalam rektum meradang, yang menimbulkan gejala seperti diare, pendarahan, sekresi lendir, serta rasa terbakar dan nyeri saat buang air besar. Jika Anda melihat tanda-tanda ini, Anda harus berkonsultasi dengan dokter, menurut Healthline.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)