
Memanfaatkan kondisi laut yang ganas, para perwira dan prajurit mengunjungi setiap rumah dan bertemu dengan setiap pemilik perahu untuk menjelaskan peraturan dan menunjukkan dengan jelas wilayah penangkapan ikan yang diizinkan. Percakapan yang akrab ini membantu para nelayan memahami persyaratan hukum saat beroperasi di laut. Bapak Cao Van Chuc, seorang nelayan di komune Long Phung, menegaskan bahwa kepatuhan terhadap garis lintang dan peraturan negara merupakan tanggung jawab setiap orang yang berkecimpung di bidang ini.
Selain propaganda, penjaga perbatasan juga mewajibkan pemilik kapal dan awak kapal untuk menandatangani komitmen tidak melanggar IUU. Hal ini dianggap sebagai komitmen serius setiap nelayan terhadap laut dan masyarakat. Bapak Duong Ngoc Thang mengatakan bahwa beliau selalu menaati isi komitmen tersebut saat melaut.
Pada saat yang sama, para perwira dan prajurit secara rutin turun ke kapal untuk memberikan instruksi khusus tentang alat tangkap dan pekerjaan yang terdaftar, serta mengingatkan para nelayan untuk sama sekali tidak menggunakan metode penangkapan ikan yang merusak seperti sengatan listrik atau bahan peledak. Bapak Bui Minh Tinh mengatakan bahwa para nelayan setempat selalu mematuhi peraturan ini dengan ketat.
Pos Penjaga Perbatasan Duc Minh mengelola lebih dari 350 kendaraan, terutama perahu dan kapal kecil. Pekerjaan propaganda dikerahkan secara fleksibel, dengan saksama mengikuti karakteristik penangkapan ikan di pesisir. Mayor Le Van Thao, Wakil Komisaris Politik , mengatakan bahwa unit tersebut telah berkoordinasi dengan Skuadron Penjaga Perbatasan 2 untuk menangani banyak kasus pelanggaran pengerukan pantai.
100% kendaraan di area tersebut telah terdaftar, diperiksa, berlisensi, dan diberi tanda lengkap. Para nelayan mematuhi prosedur melaut dengan ketat, menyimpan buku catatan, dan membawa dokumen resmi saat memasuki dan meninggalkan pelabuhan. Mayor Le Cong Tuyen, Wakil Kepala Stasiun, mengatakan bahwa ke depannya, unit tersebut akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menangani kasus-kasus yang terindikasi pelanggaran secara tegas, sehingga dapat berkontribusi bagi seluruh negeri untuk menghapus "kartu kuning" IUU.
Berkat pendekatan yang dekat dengan masyarakat, sinkron, dan drastis, kesadaran nelayan akan eksploitasi legal telah berubah secara signifikan. Setiap moda transportasi yang mematuhi peraturan menjadi mata rantai penting dalam upaya melindungi sumber daya perairan dan mengembangkan perikanan berkelanjutan.
Sumber: https://quangngaitv.vn/di-tung-ngo-go-tung-chu-phuong-tien-de-chong-khai-thac-iuu-6511303.html










Komentar (0)