Pada tanggal 13 September, delegasi kerja Delegasi Majelis Nasional Provinsi yang dipimpin oleh Bapak Dang Xuan Phuong, Wakil Sekretaris Komite Partai Provinsi, Ketua Delegasi Majelis Nasional Provinsi, meninjau implementasi kebijakan hukum dalam upaya pencegahan, pengendalian, penyelamatan, dan perlindungan lingkungan bencana alam di Distrik Van Don dan Co To. Turut mendampingi Ibu Nguyen Thi Thu Ha, Wakil Ketua Delegasi Majelis Nasional Provinsi.

Menurut laporan dari distrik Van Don dan Co To, akibat dampak Badai No. 3, kedua wilayah tersebut mengalami kerusakan parah. Khususnya di distrik Van Don, kerugian di sektor akuakultur saja mencapai ribuan miliar VND. Melalui pelaksanaan upaya pencegahan dan pengendalian badai serta penanggulangan dampak pascabadai di wilayah tersebut, kedua wilayah tersebut telah mengusulkan dan mengusulkan penyesuaian sejumlah peraturan perundang-undangan terkait investasi dalam fasilitas dan sarana pencegahan bencana, penyelamatan, dan bantuan; terutama untuk wilayah kepulauan khusus seperti Van Don dan Co To.
Dalam upaya mengatasi dampak badai, pemerintah daerah mengusulkan kebijakan untuk segera memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak badai. Prosedur pemindahan melalui laut dipersingkat untuk memudahkan organisasi dan rumah tangga dalam proses pelaksanaan proyek akuakultur. Mekanisme alokasi dana perlindungan lingkungan bagi kabupaten kepulauan untuk menangani limbah domestik dan air limbah dalam kondisi normal, serta mengatasi pencemaran lingkungan laut pasca badai, juga dipelajari.

Melalui survei lapangan dan kerja sama dengan daerah, rekan Dang Xuan Phuong, Wakil Sekretaris Komite Partai Provinsi dan Ketua Delegasi Majelis Nasional Provinsi, menekankan bahwa dari arahan dan pelaksanaan nyata upaya pencegahan dan pengendalian badai dari provinsi ke daerah, terlihat bahwa banyak isu terkait kebijakan hukum dalam pencegahan dan pengendalian bencana alam, penyelamatan, dan perlindungan lingkungan perlu diusulkan penyesuaian. Khususnya, pembentukan mekanisme komando yang memastikan komunikasi antar tingkatan dan sektor selama dan setelah badai.

Di sisi lain, investasi dalam peralatan dan sarana bagi pasukan penyelamat; memastikan kapasitas penyelamatan yang memadai sesuai dengan motto "4 di lokasi". Berdasarkan survei aktual dan rekomendasi dari daerah, Delegasi Majelis Nasional Provinsi akan mensintesis dan memberikan pendapat terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pencegahan, Penanggulangan, dan Penyelamatan Kebakaran, yang akan dibahas oleh Majelis Nasional pada sidang mendatang.

Terkait upaya penanggulangan dampak badai, Wakil Sekretaris Komite Partai Provinsi sekaligus Ketua Delegasi Majelis Nasional Provinsi, menekankan bahwa Badai No. 3 telah menyebabkan kerusakan parah pada rumah tangga dan organisasi di sektor akuakultur. Mengatasi dampak dan memulihkan kegiatan produksi pascabadai sangatlah sulit. Hal ini membutuhkan regulasi dan mekanisme pendukung dalam pengadaan asuransi untuk kegiatan akuakultur. Dengan demikian, kerugian yang dialami petani akibat bencana alam, badai, dan banjir dapat diminimalkan.

Terkait alokasi wilayah laut untuk akuakultur, beliau menekankan bahwa usulan isi harus didasarkan pada karakteristik wilayah tersebut. Khususnya, memastikan tujuan pemanfaatan sumber daya laut seefektif mungkin; menyelaraskan kepentingan bangsa, rakyat, dan pelaku usaha. Pada saat yang sama, hal ini juga harus memenuhi tujuan pembangunan sosial -ekonomi, menjamin pertahanan dan keamanan nasional, serta konsisten dengan perencanaan tata ruang laut, perencanaan akuakultur laut, dan rencana-rencana yang telah disetujui.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Kamerad Dang Xuan Phuong, Wakil Sekretaris Komite Partai Provinsi, Ketua Delegasi Majelis Nasional Provinsi, beserta delegasi kerja mengunjungi dan memberikan semangat kepada sejumlah keluarga korban bencana serta kepada para petugas yang sedang bertugas mengatasi dampak badai. Beliau mendorong keluarga-keluarga tersebut untuk mengatasi kesulitan yang ada saat ini. Di saat yang sama, beliau meminta agar pemerintah daerah terus berfokus pada dukungan bagi masyarakat dalam mengatasi dampak badai; menghitung kerusakan untuk mengusulkan mekanisme dan kebijakan dukungan.
Sumber
Komentar (0)