Dianggap sebagai "angin baru" yang menantang batasan lama dalam operasional, AI disambut "secara terbuka" oleh banyak bisnis. Bapak Hoang Danh Huu, CEO EDE Farm Trading and Service Company Limited, menyampaikan bahwa sejak AI muncul, unit tersebut telah menggunakan sejumlah perangkat yang tersedia untuk diterapkan pada operasional bisnis. Misalnya, menggunakan ChatGPT untuk mencari dan menemukan informasi pasar, peraturan perundang-undangan terkait operasional dan aktivitas perusahaan dalam produksi dan bisnis. Di saat yang sama, perangkat ini juga membantu unit dalam pelatihan personel dan pelatihan informasi pasar.
Beroperasi di sektor real estat, belakangan ini, AI juga sangat membantu dalam pemasaran produk-produk Perusahaan Investasi Real Estat Loc Son Ha Dak Lak. Khususnya, perusahaan telah menerapkan AI untuk membuat video pengenalan produk dan menulis konten iklan untuk diposting di berbagai platform. Menurut perwakilan perusahaan, penerapan AI telah membantu bisnis menghemat waktu dan sumber daya manusia dalam pembuatan konten (konten yang menyediakan informasi), sehingga mengurangi biaya operasional bisnis.
| AI membuka peluang baru bagi bisnis. Gambar dihasilkan oleh AI |
Menurut banyak bisnis dan pakar, AI bukan sekadar alat, melainkan "asisten digital" yang sangat cerdas. Selama bisnis tahu cara memanfaatkannya, AI dapat secara otomatis mengoordinasikan berbagai platform, mulai dari akuntansi hingga layanan pelanggan, dari operasional internal hingga pemasaran. Sebelumnya, sebuah bisnis membutuhkan tim karyawan yang besar agar dapat beroperasi dengan baik, tetapi kini hanya satu orang yang memahami AI dan beberapa agen AI yang handal (asisten AI yang mampu berkoordinasi satu sama lain, menghubungkan perangkat lunak dan alat koordinasi) dapat menciptakan kinerja yang luar biasa. Agen AI membuka era digital yang tidak perlu "meruntuhkan dan membangun kembali" tetapi tetap dapat "terbang" dengan kuat.
Secara khusus, penerapan AI menghadirkan efisiensi manajemen bisnis bagi perusahaan e-commerce dengan meningkatkan pengalaman pengguna, mengoptimalkan proses manajemen rantai pasokan dan strategi pemasaran, yang berkontribusi pada dukungan pelanggan yang lebih baik.
Meskipun manfaat potensial AI tidak dapat disangkal, bisnis masih menghadapi sejumlah hambatan saat mengintegrasikan AI ke dalam operasi mereka.
Menurut Bapak Hoang Minh Ngoc Hai, Direktur Pusat Transformasi Digital (Asosiasi Bisnis Provinsi), tantangan terbesar bagi bisnis saat ini dalam menerapkan AI berasal dari pemikiran. Meskipun AI merupakan alat yang sangat berguna, banyak bisnis hanya menggunakan AI untuk "hiburan", padahal seharusnya digunakan untuk membebaskan tenaga kerja. Ada bisnis yang masih "takut membuat kesalahan", takut akan perubahan, takut AI menggantikan manusia. Misalnya, bisnis takut akan keamanan informasi, takut AI akan mempelajari pengetahuan karyawan, takut AI akan menghambat kemampuan berpikir karyawan... "Sebenarnya, sudah saatnya untuk mengubah pertanyaan dari "Akankah AI menggantikan saya?" menjadi "Apakah saya tahu cara menggunakan AI untuk melakukan pekerjaan saya dengan lebih baik?"," ujar Bapak Hai.
Untuk memanfaatkan peluang yang dihadirkan AI dan sekaligus mengatasi tantangannya, bisnis perlu memiliki strategi dan solusi yang efektif. Pertama, hal ini harus dimulai dengan pelatihan internal. Memahami cara menggunakan agen AI sebagai asisten saja sudah cukup untuk membuat perbedaan. Selanjutnya, perlu berani mengintegrasikan AI secara fleksibel antara Excel, perangkat lunak akuntansi, Chatbot, Email, atau bahkan Zalo. Di saat yang sama, perlu memprioritaskan perekrutan atau pelatihan orang-orang yang menguasai AI. Inilah "generasi baru sumber daya manusia", yang kreatif dan fleksibel, serta mampu beroperasi dengan dukungan AI. Terakhir, bisnis perlu berani karena dengan evolusi AI saat ini, "menerobos untuk menerobos" adalah pilihan wajib bagi bisnis.
| Dak Lak 2-9 Import Export Company Limited (Simexco DakLak) secara aktif menerapkan teknologi pada proses produksi dan bisnis. |
Menurut Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi, Truong Cong Thai, dunia usaha merupakan pusat dan pelaku utama dalam pemulihan dan pembangunan sosial-ekonomi provinsi. Oleh karena itu, selain departemen, cabang, dan unit yang secara teratur memberikan saran dan masukan yang jujur untuk mengurangi dan mereformasi prosedur administratif, dunia usaha juga perlu berpartisipasi aktif dalam proses transfer teknologi dan secara aktif bertransformasi secara digital. Di era 4.0, teknologi tidak menunggu kita, AI tidak menunggu kita, sehingga kita perlu segera mengejar ketertinggalan untuk berkembang.
Harapannya, dengan besarnya peluang yang dihadirkan oleh AI dan solusi yang telah disarankan oleh para ahli, para pelaku bisnis dapat menguasai tantangan yang ada dan menerapkannya secara efektif dalam proses operasional, sehingga dapat mendorong kegiatan produksi dan bisnis untuk semakin berkembang.
Sumber: https://baodaklak.vn/tin-noi-bat/202504/doanh-nghiep-chuyen-minh-cung-ai-e7e1bb5/










Komentar (0)