Undang-Undang Pegawai Negeri Sipil (perubahan) akan dibahas dan disetujui pada sidang ke-10 Majelis Permusyawaratan Rakyat (Oktober 2025) - Foto ilustrasi
Kementerian Dalam Negeri telah menyelesaikan rancangan Undang-Undang Pegawai Negeri Sipil (perubahan) dan sedang meminta masukan dari lembaga, organisasi, dan individu dalam dan luar negeri.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah Rancangan Undang-Undang Pegawai Negeri Sipil (perubahan) menitikberatkan pada peninjauan dan penyempurnaan kebijakan ke arah unit pelayanan publik yang proaktif dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia, sesuai dengan kebijakan Politbiro yang baru dan realitas yang ada.
Tujuannya adalah menciptakan mekanisme yang fleksibel dalam rekrutmen sehingga unit layanan publik dapat menarik, mengatur, menggunakan, memperlakukan, melatih, dan membina pegawai negeri sipil, pekerja, tenaga ahli, dan ilmuwan sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia dan kondisi keuangan unit tersebut; memungkinkan unit layanan untuk beroperasi sebagai entitas ekonomi (untuk unit otonom); menciptakan mekanisme yang fleksibel dalam rekrutmen, evaluasi, dan penggunaan sesuai dengan tingkat otonomi dengan dasar memastikan prinsip melayani masyarakat; menciptakan mekanisme yang cukup terbuka sehingga setiap unit dapat "merancang caranya sendiri" dalam mengelola, menggunakan, dan merekrut stafnya.
Secara khusus, asas desentralisasi dan pelimpahan wewenang akan dilaksanakan sesuai dengan tingkat otonomi unit pelayanan publik, menjamin adanya inisiatif yang menyeluruh pada personel yang terkait dengan tanggung jawab pimpinan unit pelayanan publik dalam mengoperasikan dan mengelola personel dan sumber daya lainnya untuk melayani tugas profesional secara terbaik guna memenuhi persyaratan pemberian pelayanan publik, menjamin mutu dan efisiensi dalam melayani masyarakat.
Dengan demikian, unit pelayanan publik yang memiliki tingkat otonomi tinggi akan memiliki hak untuk menentukan jumlah pegawai; meningkatkan tingkat otonomi dalam rekrutmen, penggunaan, pengelolaan, perencanaan, dan pengangkatan pimpinan unit pelayanan publik.
Unit layanan publik memilih bentuk rekrutmen pegawai negeri sipil yang tepat berdasarkan tingkat otonomi, persyaratan jabatan, dan karakteristik unit.
Unit layanan publik dapat menandatangani kontrak langsung dengan para ahli, ilmuwan, dan orang-orang berbakat yang sesuai untuk bidang operasi unit tersebut, sehingga menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi unit tersebut untuk menarik personel berkualitas tinggi, berpengalaman, dan terspesialisasi yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh proses rekrutmen tradisional.
Unit pelayanan publik dapat menerima sebagai pegawai negeri sipil mereka yang memiliki pengalaman yang langsung memenuhi persyaratan jabatan jabatan saat ini bekerja di sektor non-publik, membantu unit tersebut melengkapi tim personel yang kompeten, siap bekerja, menghemat waktu dan biaya pelatihan awal.
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bersikap proaktif dalam menyusun regulasi tersendiri mengenai evaluasi, gaji, bonus, dan disiplin, dengan memperhatikan secara cermat tugas pokok, model organisasi, dan tujuan masing-masing satuan kerja. Dengan demikian, evaluasi dapat berlangsung lebih adil, lebih objektif, dan lebih efektif, sehingga mendorong pegawai negeri sipil untuk memaksimalkan kapasitasnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam rancangan undang-undang ini adalah pengaturan mengenai syarat-syarat pendaftaran khusus bagi warga negara Vietnam yang berdomisili di luar negeri atau warga negara asing yang berdomisili di Vietnam, yang pelaksanaannya berdasarkan keputusan instansi yang berwenang; pengaturan mengenai prioritas pemilihan orang-orang yang berbakat, orang-orang yang berjasa bagi negara, suku-suku minoritas; penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses rekrutmen; integrasi dengan data manajemen pegawai negeri sipil terpadu di setiap bidang industri dan lapangan.
Terkait dengan masa percobaan, kandidat yang lolos harus menjalani masa percobaan, kecuali dalam kasus di mana ia telah memiliki setidaknya 12 bulan atau lebih pengalaman profesional yang sesuai dengan persyaratan posisi pekerjaan yang direkrut.
Rancangan Undang-Undang ini juga memperluas hak-hak pegawai negeri sipil. Dengan demikian, pegawai negeri sipil dapat menandatangani kontrak untuk melakukan kegiatan profesional pada satuan kerja pelayanan publik di luar satuan kerja pelayanan publik tempatnya bekerja saat ini; dapat menyumbang modal, mendirikan, mengelola, mengoperasikan, dan bekerja pada badan usaha milik negara yang didirikan atau ikut didirikan oleh satuan kerja pelayanan publik tempatnya bekerja untuk mengkomersialkan hasil penelitian, memanfaatkan secara efektif kekayaan intelektual, invensi, dan teknologi digital yang diciptakan oleh badan usaha tersebut; dapat bekerja pada lembaga-lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi, perguruan tinggi, badan usaha, dan organisasi lainnya dalam jangka waktu tertentu; dapat menyumbang modal, mendirikan, ikut serta dalam pengelolaan, pengoperasian, atau ikut serta dalam pengembangan teknologi pada badan usaha dalam dan luar negeri.
Menyempurnakan dan melengkapi peraturan perundang-undangan tentang penyaringan pegawai negeri sipil dengan tidak mencantumkan sanksi tidak menjalankan tugas selama 2 tahun berturut-turut, menciptakan mekanisme persaingan internal, membina tim pegawai negeri sipil agar senantiasa berlatih, meningkatkan kapasitas dan rasa tanggung jawab.
Undang-Undang Pegawai Negeri Sipil (perubahan) akan dibahas dan disetujui pada sidang ke-10 Majelis Nasional (Oktober 2025).
Thu Giang
Sumber: https://baochinhphu.vn/don-vi-su-nghiep-tu-chu-cao-se-co-quyen-quyet-dinh-so-luong-vien-chuc-102250814141620069.htm
Komentar (0)