Menurut sebuah survei, dewan pengelola pasar tradisional di Kota Ho Chi Minh mengatakan bahwa harga jual akan ditentukan oleh pasar karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sumber produk dan daya beli.
Tren kenaikan harga terutama terjadi pada barang-barang yang banyak digunakan selama Tet berdasarkan permintaan dan adat istiadat sosial seperti ikan tenggiri, ikan tuna, udang windu hidup, cumi-cumi segar, jeruk keprok, kubis... yang mungkin naik harganya hingga 10 - 20%.
Beberapa jenis bunga segar kelas atas seperti lili, lili merah (gladiol), dan anyelir mengalami kenaikan harga 2-3 kali lipat dibandingkan hari biasa. Sisanya hanya berfluktuasi sedikit, bahkan ada yang mengalami penurunan harga karena produksi yang tinggi.
Khusus untuk harga ternak dan daging unggas, tahun ini diperkirakan tidak akan mengalami banyak kenaikan. Harga tersebut diperkirakan hanya berkisar 10-20% dari harga saat ini karena permintaan pasar yang masih rendah.
Pasar grosir di Kota Ho Chi Minh juga menginformasikan bahwa saat ini, beberapa barang memiliki harga jual yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seperti acar bawang, yang berfluktuasi pada 45.000 - 50.000 VND/kg dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di 70.000 VND/kg, atau penurunan sebesar 28%.
"Kami secara berkala berkoordinasi dengan instansi terkait dan lintas sektor di kabupaten dan kota untuk melakukan pengecekan harga, memeriksa asal barang, mencegah spekulasi dan penimbunan barang yang dapat menciptakan kelangkaan barang secara artifisial, sehingga dapat berkontribusi pada stabilisasi harga di pasar selama libur Tet," ujar Bapak Phan Thanh Tan, Direktur Perusahaan Pasar Binh Dien.
Sementara itu, jaringan supermarket berkomitmen untuk menyediakan barang kepada konsumen dengan harga stabil. Bahkan, terdapat banyak program promosi dan diskon selama Tet.
Untuk memastikan stabilitas pasar, Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Ho Chi Minh mengatakan bahwa unit tersebut terus memantau dan mengevaluasi penawaran dan permintaan barang, terutama beras, daging ternak, telur unggas, sayuran dan buah-buahan, dan barang-barang dengan peningkatan permintaan mendadak selama liburan Tet seperti kembang gula, minuman ringan, dll.
Pada saat yang sama, secara proaktif memiliki rencana dan tindakan untuk memastikan keseimbangan penawaran-permintaan, menstabilkan pasar, dan menghindari kekurangan dan gangguan pada sumber barang yang menyebabkan kenaikan harga secara tiba-tiba selama Tahun Baru Imlek.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)