JEPANG - Meskipun November sudah dekat, salju pertama musim ini masih belum turun di Gunung Fuji, membuat banyak wisatawan menunggu dengan cemas.
Salju pertama di Gunung Fuji biasanya turun tak lama setelah musim pendakian musim panas. Tahun lalu, Badan Meteorologi Jepang melaporkan bahwa salju mulai tercatat pada 2 Oktober, dengan salju pertama turun pada 5 Oktober.
Namun, baru-baru ini, Kantor Meteorologi Lokal Kofu Jepang, yang telah memantau cuaca di Gunung Fuji sejak 1894, mengatakan bahwa tidak ada salju di gunung tersebut karena cuaca hangat yang tidak sesuai musim.
"Faktanya, suhu tinggi di Jepang terus berlanjut sejak musim panas ini, dan karena hujan, tidak ada salju," kata Shinichi Yanagi, seorang ahli meteorologi di kantor Kofu.
Tahun ini, Jepang mencatat musim panas terpanas sejak 1898. Suhu rata-rata dari Juni hingga Agustus 1,76 derajat Celsius lebih tinggi dari biasanya, tambah badan tersebut.
Krisis iklim telah mengurangi turunnya salju di sebagian besar wilayah Belahan Bumi Utara selama 40 tahun terakhir, menurut sebuah studi pada bulan Januari.
Turunnya salju di Gunung Fuji bisa menjadi pertanda mengkhawatirkan bagi iklim dunia, karena musim dingin yang lebih hangat akan memengaruhi salju, pariwisata, ekonomi lokal, persediaan makanan dan air, dan banyak lagi.
Terletak di antara prefektur Yamanashi dan Shizuoka di Jepang, Gunung Fuji setinggi 3.776 m merupakan situs warisan dunia dan simbol Jepang.
Gunung Fuji biasanya tertutup salju hampir sepanjang tahun hingga musim pendakian dimulai pada bulan Juli. Dalam beberapa tahun terakhir, gunung ini sering kali mengalami kepadatan pengunjung .
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/du-khach-mon-moi-doi-tuyet-dau-mua-tren-dinh-nui-phu-si-2337294.html
Komentar (0)