Rencana tersebut bertujuan untuk melaksanakan secara efektif Keputusan No. 500/QD-TTg tanggal 15 Mei 2023 dari Perdana Menteri yang menyetujui Rencana Pengembangan Tenaga Listrik Nasional untuk periode 2021-2030, dengan visi hingga tahun 2050 (Rencana Tenaga Listrik VIII).
Hal ini menjadi dasar penyusunan peta jalan guna melaksanakan proyek secara efektif guna memenuhi sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Energi VIII, memenuhi kebutuhan listrik untuk pembangunan sosial ekonomi pada setiap periode, memastikan listrik selangkah lebih maju.
Secara khusus, ini juga akan menjadi kekuatan pendorong untuk secara kuat mengalihkan energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi baru dan energi terbarukan untuk mengurangi polusi lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada tujuan yang berkomitmen di bawah Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional dan target emisi nol bersih pada tahun 2050 di Vietnam.
Secara spesifik, total kapasitas pembangkit listrik termal berbahan bakar gas dalam negeri adalah 14.930 MW; total kapasitas pembangkit listrik termal LNG adalah 22.400 MW; total kapasitas pembangkit listrik termal berbahan bakar batu bara adalah 30.127 MW; total kapasitas pembangkit listrik kogenerasi, sumber daya yang menggunakan panas sisa, gas tanur sembur, dan produk sampingan dari jalur teknologi adalah 2.700 MW; total kapasitas pembangkit listrik tenaga air adalah 29.346 MW; dan total kapasitas pembangkit listrik tenaga air pompa-penyimpanan adalah 2.400 MW.
Rencana tersebut juga memberikan angka kapasitas energi terbarukan di berbagai lokasi/wilayah dan daftar proyek sumber daya listrik pada tahun 2030.
Yakni, total kapasitas tenaga angin lepas pantai sebesar 6.000 MW; total kapasitas tenaga angin darat (tenaga angin darat dan dekat pantai) sebesar 21.880 MW; total kapasitas tenaga air sebesar 29.346 MW; total kapasitas tenaga biomassa sebesar 1.088 MW; total kapasitas tenaga yang dihasilkan dari limbah sebesar 1.182 MW; total kapasitas tenaga surya atap (diproduksi sendiri, dikonsumsi sendiri) meningkat sebesar 2.600 MW; total kapasitas penyimpanan baterai sebesar 300 MW.
Rencana tersebut juga mencakup pengembangan sumber daya fleksibel sebesar 300 MW. Prioritas akan diberikan pada pengembangan di wilayah-wilayah yang berpotensi kekurangan kapasitas cadangan; dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan yang ada.
Selain itu, diperkirakan akan mengimpor sekitar 5.000 MW listrik dari Laos, yang dapat meningkat menjadi 8.000 MW jika kondisinya mendukung dengan harga listrik yang wajar untuk memanfaatkan potensi ekspor listrik Laos. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan melapor kepada Perdana Menteri untuk pertimbangan dan keputusan mengenai kebijakan impor dan rencana penyambungan jaringan sinkron untuk setiap proyek spesifik.
Rencana pelaksanaan rencana daya ke-8 juga memberikan orientasi bagi sumber energi terbarukan untuk melayani ekspor dan produksi energi baru.
Lokasi potensial untuk ekspor listrik ke luar negeri adalah wilayah Tengah dan Selatan. Skala ekspor berkisar antara 5.000 MW hingga 10.000 MW jika terdapat proyek yang layak. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan melapor kepada otoritas yang berwenang untuk dipertimbangkan dan diputuskan mengenai kebijakan ekspor listrik dan rencana penyambungan jaringan sinkron untuk setiap kasus spesifik, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana tersebut juga bertujuan untuk menggunakan energi terbarukan guna menghasilkan jenis energi baru (seperti hidrogen hijau, amonia hijau) guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor: Memprioritaskan pengembangan di area dengan potensi energi terbarukan yang baik dan infrastruktur jaringan yang mendukung; skala pengembangan diupayakan mencapai 5.000 MW (terutama tenaga angin lepas pantai).
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan melaporkan dan merekomendasikan agar Perdana Menteri mempertimbangkan dan memutuskan setiap proyek spesifik setelah kelayakan teknologi dan biayanya dinilai secara mendasar. Kapasitas sumber energi terbarukan untuk menghasilkan energi baru tidak termasuk dalam struktur sumber daya yang memasok beban sistem kelistrikan nasional.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)