Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

UE melarang impor kopi dan kakao yang ditanam di hutan terdegradasi, bagaimana pengaruhnya terhadap produk pertanian Vietnam?

Báo Quảng NinhBáo Quảng Ninh01/06/2023

[iklan_1]

Berdasarkan peraturan baru Uni Eropa (UE), produk-produk seperti kopi, kakao, kayu, dan karet... yang berasal dari kawasan hutan yang rusak atau terdegradasi tidak akan diekspor ke pasar ini. Vietnam adalah negara yang mengekspor banyak produk pertanian ke UE, sehingga diperkirakan banyak barang akan terdampak.

Berbicara mengenai dampaknya terhadap industri kopi dan kakao, Bapak Nguyen Nam Hai, Ketua Asosiasi Kopi dan Kakao Vietnam, mengatakan bahwa Eropa (UE) saat ini menyumbang sekitar 45% dari total volume ekspor kopi Vietnam setiap tahun, yaitu sekitar 1,6-1,7 juta ton. Oleh karena itu, industri kopi Vietnam harus mematuhi peraturan anti-deforestasi dan degradasi hutan yang telah disetujui oleh Dewan Eropa.

Menurut Bapak Hai, selama bertahun-tahun, luas lahan kopi Vietnam stabil di kisaran 650.000-700.000 hektar. Dari jumlah tersebut, Vietnam memiliki sekitar 1,3 juta rumah tangga petani kopi, yang sebagian besar hanya memiliki luas lahan 0,5 hektar atau kurang.

Kawasan ini sebenarnya legal, bukan lahan yang ditanami karena deforestasi atau degradasi hutan. Namun, membuktikan asal usulnya sesuai peraturan tidaklah mudah.

“Jika terjadi pengetatan, Bukti asal usul lahan penghasil kopi dampak yang signifikan. Namun, ini juga merupakan peluang bagi industri kopi Vietnam untuk mengukuhkan reputasi dan membangun mereknya," ujar Bapak Hai, seraya menyarankan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (MARD) dan unit terkait untuk meningkatkan sosialisasi peraturan dan peringatan kepada masyarakat dan pelaku usaha agar unit-unit tersebut dapat bersiap, karena waktu semakin menipis karena peraturan ini akan diterapkan oleh Uni Eropa pada akhir tahun 2024.

Kopi yang ditanam di hutan yang menunjukkan tanda-tanda deforestasi tidak akan diekspor ke UE.

Bapak Nguyen Minh Hoa - Wakil Presiden Asosiasi Kacang Mete Vietnam - mengatakan bahwa industri kacang mete Vietnam kemungkinan tidak akan terlalu terpengaruh oleh peraturan ini karena luas areal kacang mete telah stabil selama bertahun-tahun, tanpa adanya penambahan luas areal baru akibat penggundulan hutan.

Namun, masalahnya adalah Kacang mete mentah diimpor dari Kamboja oleh Vietnam dan Afrika cukup banyak. Oleh karena itu, jika negara-negara ini juga terjebak dalam peraturan "anti-deforestasi", ekspor kacang mete Vietnam ke Eropa akan sedikit banyak terpengaruh.

"Setelah Eropa, ada kemungkinan AS, Jepang, Korea... dan bahkan Tiongkok akan menerapkan peraturan ini dengan lebih ketat. Oleh karena itu, Vietnam terpaksa mematuhi peraturan negara lain. Kita harus segera bertindak dan tidak boleh tinggal diam," ujar Bapak Hoa.

Asosiasi Kayu dan Produk Hutan Vietnam menyatakan telah memberi tahu para pelaku usaha tentang peraturan Uni Eropa yang baru. Oleh karena itu, asosiasi tersebut menilai produk interior dan eksterior, papan industri, dan produk lainnya sebagai barang yang diatur oleh peraturan ini.

Namun, saat ini Vietnam tidak lagi mengalihfungsikan lahan hutan alam. Dalam kasus alih fungsi lahan ilegal, tidak ada produk kayu yang diekspor ke Uni Eropa. Peraturan baru ini tidak akan terlalu menyulitkan bisnis kayu.

Namun, Asosiasi Kayu dan Produk Hutan juga mencatat bahwa dengan peraturan baru ini, pelaku industri kayu akan memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Pelaku usaha harus meningkatkan akuntabilitas dan ketertelusuran bahan kayu yang mereka gunakan.

Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Le Minh Hoan mengatakan bahwa peraturan Uni Eropa tentang pemberantasan deforestasi dan degradasi hutan untuk produksi pertanian, termasuk kopi, merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Vietnam untuk merestrukturisasi produk pertanian demi pembangunan berkelanjutan. Persyaratan ketertelusuran dan transparansi asal produk pertanian merupakan tuntutan pasar yang tak terelakkan.

Bapak Hoan meminta Departemen Kerja Sama Internasional - Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan untuk segera menyerahkan kerangka kerja aksi guna mengimplementasikan peraturan tersebut. Dalam kerangka kerja aksi tersebut, komunikasi perlu ditingkatkan agar pihak berwenang dan petani memahami dengan jelas peraturan Uni Eropa tentang pemberantasan deforestasi dan degradasi hutan dalam produksi pertanian. Khususnya, isinya harus secara jelas mendefinisikan tanggung jawab Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, pihak berwenang di semua tingkatan, dan masyarakat.


[iklan_2]
Sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Jet tempur Su-30-MK2 jatuhkan peluru pengacau, helikopter mengibarkan bendera di langit ibu kota
Puaskan mata Anda dengan jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas yang bersinar di langit ibu kota
(Langsung) Gladi bersih perayaan, pawai, dan pawai Hari Nasional 2 September
Duong Hoang Yen menyanyikan "Tanah Air di Bawah Sinar Matahari" secara a cappella yang menimbulkan emosi yang kuat

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk