Pada tanggal 8 Oktober, Uni Eropa (UE) mengatakan akan mengajukan gugatan hukum kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk memprotes penerapan tindakan antidumping oleh Tiongkok terhadap brendi yang diimpor dari blok tersebut.
Uni Eropa menentang penerapan tindakan antidumping oleh Tiongkok terhadap brendi impor. (Sumber: Emodnet) |
Langkah Beijing diyakini sebagai respons terhadap Komisi Eropa (EC) setelah lembaga tersebut mengenakan bea masuk tambahan pada kendaraan listrik buatan China.
"Kami yakin langkah-langkah ini tidak berdasar dan kami bertekad untuk melindungi industri Uni Eropa dari penyalahgunaan instrumen proteksionis perdagangan," kata juru bicara perdagangan Komisi Eropa, Olof Gill.
Kementerian Perdagangan China telah merilis daftar rinci tarif yang harus dibayar setiap perusahaan, mulai dari 30,6% untuk Martell hingga 39% untuk Jas Hennessy dan 38,1% untuk Remy Martin.
Minggu lalu, negara-negara Uni Eropa secara resmi memberi lampu hijau untuk mengenakan pajak tambahan hingga 35,3% pada mobil listrik yang diproduksi di ekonomi terbesar kedua di dunia, meskipun ada penentangan keras dari Jerman.
Komisaris Ekonomi Uni Eropa Paolo Gentiloni mengatakan hal itu "wajar" dan mengatakan blok tersebut "tidak pernah khawatir" tentang pembalasan.
“Kami memiliki investigasi anti-subsidi serius yang diluncurkan tahun lalu terhadap kendaraan listrik Tiongkok,” ujarnya.
Sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan blok beranggotakan 27 orang itu juga telah menolak usulan pemerintah China untuk mengenakan harga dasar sebesar 30.000 euro ($32.946) pada kendaraan listrik impor yang diproduksi di ekonomi terbesar kedua di dunia.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/eu-kien-trung-quoc-len-wto-thang-thung-tu-choi-bac-kinh-mot-viec-va-khong-lo-bi-tra-dua-289421.html
Komentar (0)