Menurut Bursa Komoditas Vietnam (MXV), pada penutupan sesi perdagangan kemarin, harga jagung turun lebih dari 1%, menandai sesi penurunan keempat berturut-turut.
Menurut Bursa Komoditas Vietnam (MXV), pasar bahan baku dunia terbagi dalam sesi perdagangan 26 November. Namun, daya beli masih mendominasi, mendorong Indeks MXV naik 0,23% menjadi 2.188 poin. Di pasar pertanian, harga jagung terus menurun untuk sesi keempat karena prospek panen yang melimpah di Amerika Selatan.
| Indeks MXV |
Harga jagung turun untuk sesi keempat berturut-turut
Menurut MXV, harga jagung ditutup turun lebih dari 1% kemarin, menandai penurunan keempat berturut-turut. Pasar berada di bawah tekanan setelah Presiden terpilih Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif kepada mitra dagang utama, bersamaan dengan prospek panen raya di Amerika Selatan.
| Daftar harga produk pertanian |
Presiden terpilih Donald Trump mengatakan ia berencana mengenakan tarif 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko hingga negara-negara tersebut melakukan lebih banyak upaya untuk mengekang penyelundupan narkoba dan migran, dan juga menguraikan tarif tambahan 10% untuk impor dari Tiongkok. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa ekspor jagung AS akan terdampak, terutama ke mitra utama seperti Meksiko dan Tiongkok. Prospek melemahnya permintaan menjadi faktor utama yang membebani pasar kemarin.
Sementara itu, pasokan jagung di Amerika Selatan diperkirakan akan tetap relatif melimpah. Menurut proyeksi CONAB, produksi jagung Brasil pada periode 2024-2025 diperkirakan akan meningkat sebesar 3,6% dibandingkan tahun panen sebelumnya berkat kondisi yang lebih menguntungkan dibandingkan tahun panen sebelumnya. Sementara itu, ekspor jagung Argentina diperkirakan akan mencapai level tertinggi sejak 2020-2021, berkat permintaan impor global yang kuat, meskipun terjadi penurunan luas tanam tertajam dalam 17 tahun terakhir akibat kekhawatiran akan penyakit.
Berbeda dengan jagung, harga gandum menerima sedikit pembelian kemarin, didukung oleh kekhawatiran tentang pasokan dari Rusia, eksportir terbesar di dunia.
Sovecon, sebuah perusahaan konsultan, baru-baru ini menurunkan proyeksinya untuk total ekspor gandum dan biji-bijian Rusia untuk musim 2024-2025, memangkas proyeksi ekspor gandum dari 45,9 juta ton menjadi 44,1 juta ton karena pengetatan kuota ekspor yang diperkirakan akan terjadi tahun depan, yang telah membantu meningkatkan pembelian di pasar.
Harga beberapa barang lainnya
| Daftar harga bahan baku industri |
| Daftar harga logam |
| Daftar harga energi |
[iklan_2]
Sumber: https://congthuong.vn/thi-truong-hang-hoa-hom-nay-2711-gia-ngo-noi-dai-chuoi-suy-yeu-361102.html






Komentar (0)