Untuk pertama kalinya dalam sejarah, koleksi musik Vietnam telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Dokumenter Dunia. Koleksi ini terdiri dari lebih dari 700 karya mendiang musisi Hoang Van (1930-2018), yang mencakup periode 1951 hingga 2010. Peristiwa ini merupakan sumber kebanggaan bagi keluarganya, dunia musik, dan tonggak penting dalam membawa musik Vietnam ke dalam "peta" warisan budaya dunia.
Perjalanan Warisan Musik
Dalam program musik yang merayakan hari besar nasional, lagu-lagu musisi Hoang Van selalu dipilih dan diaransemen ulang untuk dinikmati publik. Nama aslinya adalah Le Van Ngo, dan ia dianggap sebagai salah satu monumen kreatif musik Vietnam modern.
Ia meninggalkan khazanah genre yang kaya: mulai dari lagu revolusioner, lagu kehidupan, paduan suara, simfoni, instrumental, hingga musik anak-anak. Karya-karya seperti: "Lagu Konstruksi", "Nyanyian Boneka", "Prajurit Itu", "Oh Kampung Halamanku Quang Binh ", "Bernyanyi tentang Tanaman Padi Hari Ini"... telah menjadi kenangan kolektif banyak generasi masyarakat Vietnam.
Ia juga meninggalkan karya-karya instrumental berskala besar, termasuk empat simfoni, terutama "Benteng Tanah Air" (1960), yang dianggap sebagai salah satu simfoni puitis pertama dalam musik Vietnam. Dengan volume dan kedalaman seperti itu, koleksi musiknya memenuhi hampir semua kriteria ketat UNESCO.
Musisi Hoang Van. (Foto disediakan oleh keluarga musisi)
Dr. Le Y Linh, putri sang musisi, berbagi: "Tantangan terbesar dalam mengajukan pengakuan ke UNESCO adalah membuktikan pengaruh internasional dari karya-karya tersebut. Ayah saya terutama berkarya di masa perang, dan konteks geopolitik yang kompleks menyulitkan karyanya untuk menyebar luas ke seluruh dunia. Namun, nilai-nilai artistik, historis, dan humanis yang beliau tinggalkan telah melampaui ruang dan waktu. Kami berharap ini akan menjadi dasar bagi musisi kontemporer dan generasi seniman Vietnam lainnya untuk juga dihormati oleh dunia."
Kebanggaan industri musik di Kota Ho Chi Minh
Menghadapi kabar baik ini, banyak seniman di Kota Ho Chi Minh tak kuasa menyembunyikan rasa haru dan bangga mereka. Seniman Rakyat The Hien menyatakan: "Musik Vietnam telah lama memiliki tempat istimewa di hati masyarakat, tetapi diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Dokumenter Dunia sungguh merupakan titik balik. Hal ini membuktikan bahwa musik revolusioner Vietnam tidak hanya memiliki nilai artistik, tetapi juga merupakan aset budaya bersama umat manusia."
Artis Rakyat Ta Minh Tam berbagi: "Sepanjang karier pertunjukan saya, saya telah menyanyikan karya-karya musisi Hoang Van berkali-kali dan selalu merasakan kekuatan spiritual dari setiap melodi dan liriknya. Ini bukan hanya sumber kebanggaan bagi keluarganya, tetapi juga suatu kehormatan bagi kita semua - para seniman."
Penyanyi sekaligus seniman berjasa Hong Van tersentuh hatinya: "Saat menyanyikan lagu-lagu musisi Hoang Van, saya merasakan jiwa rakyat Vietnam, dari napas kerja hingga semangat kebangsaan. Pengakuan UNESCO atas koleksi ini membuktikan bahwa musik Vietnam memiliki vitalitas yang melampaui batas, menyumbangkan suara bersama bagi budaya manusia."
Titik balik baru musik Vietnam
Pengakuan koleksi musisi Hoang Van oleh UNESCO tidak hanya menjadi kebahagiaan bagi keluarganya, tetapi juga membuka pintu baru bagi musik Vietnam dalam perjalanan integrasinya ke dalam budaya dunia. Terutama di masa ketika Kota Ho Chi Minh sedang mendorong perkembangan industri budaya dan bertujuan untuk diakui dalam jaringan "Kota Kreatif".
Ini juga merupakan pengingat akan tanggung jawab untuk melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai seni yang telah ditinggalkan oleh generasi sebelumnya. Mulai hari ini, ketika menyebut warisan dokumenter dunia, orang-orang akan menyebut musik Vietnam dengan koleksi besar musisi Hoang Van - seorang musisi yang hidup dan berkarya untuk negara sepanjang hidupnya.
Musisi Hoang Van. (Foto disediakan oleh keluarga musisi)
Pengakuan UNESCO atas koleksi musisi Hoang Van menegaskan nilai-nilainya yang diakui dunia dan menempatkan tanggung jawab besar di pundak generasi muda saat ini. Warisan budaya hanya akan abadi jika dipentaskan, diteliti, diajarkan, dan disebarluaskan kepada publik selama bertahun-tahun, terutama generasi muda.
Generasi seniman muda perlu terus bernyanyi, berharmonisasi, dan menciptakan cara berekspresi baru agar karya musisi Hoang Van dapat bergema dalam kehidupan kontemporer, sekaligus melestarikan semangat aslinya dan memberikan napas baru bagi zaman. Musisi Nguyen Quang Vinh, Ketua Asosiasi Musik Kota Ho Chi Minh, menekankan: Digitalisasi, pengarsipan, dan promosi internasional adalah cara agar musik Vietnam "dicintai secara luas" di dunia. Koleksi musik Hoang Van yang diakui UNESCO dapat dilihat sebagai "pintu" yang membuka peluang bagi musisi Vietnam lainnya.
Dari sini, karya-karya generasi emas musik revolusioner dan kontemporer akan memiliki kesempatan untuk menjangkau dunia, sehingga dunia dapat memahami bahwa Vietnam tidak hanya memiliki budaya yang panjang, tetapi juga memiliki musik yang dijiwai oleh kemanusiaan, terkait erat dengan takdir bangsa...
"Warisan ini telah diwariskan kepada kita, jadi masalah yang tersisa adalah bagaimana menjadikan musik Hoang Van dan musik Vietnam benar-benar menyatu dengan kehidupan musik kontemporer umat manusia. Melodinya membawa identitas Vietnam sekaligus menyatu dengan ritme dunia," ujar Associate Professor, Dr. Tran Yen Chi (Universitas Teater dan Sinema, Kota Ho Chi Minh).
Sumber: https://nld.com.vn/gia-tai-am-nhac-hoang-van-buoc-vao-di-san-nhan-loai-196250819215818042.htm
Komentar (0)