Sanksi terbaru Eropa terhadap minyak Rusia diperkirakan tidak akan berdampak besar pada pasokan, menurut Reuters. Namun, pasar tampaknya khawatir tentang kemungkinan kekurangan pasokan diesel karena sanksi Uni Eropa terkait dengan kilang utama Rusia di India.
Tindakan Uni Eropa tersebut diambil setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada negara-negara yang membeli ekspor Rusia jika Rusia tidak menyetujui kesepakatan damai dalam waktu 50 hari.
Harga bensin kemungkinan akan terus turun minggu ini. FOTO: D.NT
Para analis mengatakan poin terpenting dalam paket sanksi ini adalah larangan impor produk minyak olahan dari Rusia ke negara-negara ketiga. Mereka juga menekankan bahwa pemantauan jumlah minyak mentah yang masuk ke kilang-kilang di negara-negara tersebut akan sangat menantang, sehingga membatasi penurunan harga minyak mentah.
Dalam perkembangan lain, Iran, negara penghasil minyak yang dikenai sanksi, diperkirakan akan mengadakan perundingan nuklir dengan Inggris, Prancis, dan Jerman pada 25 Juli. Pertemuan ini terjadi setelah ketiga negara Eropa tersebut memperingatkan bahwa jika Iran tidak melanjutkan perundingan, sanksi internasional akan diberlakukan kembali.
Perkembangan harga dunia telah menyebabkan prakiraan harga bensin domestik terus berubah. Pembaruan hingga pagi ini (22 Juli) menunjukkan bahwa harga bensin impor berfluktuasi dibandingkan dengan harga domestik. Oleh karena itu, harga bensin kemungkinan akan mengalami penyesuaian arah yang berlawanan pada 24 Juli, dengan harga bensin sedikit turun sekitar VND120/liter dan harga minyak naik sekitar VND200-350/liter. Prakiraan ini dapat berubah jika harga minyak dunia saat ini berfluktuasi.
Menurut Surat Kabar Thanh Nien
Sumber: https://baolongan.vn/gia-xang-dau-hom-nay-22-7-xang-se-giam-dau-tang-a199209.html
Komentar (0)