Keluarga Nguyen Hoang Thien Bao pada Upacara Penganugerahan Babak Penyisihan Kontes Duta Budaya Membaca 2025 di Provinsi Long An (lama)
Orang tua adalah panutan
Di rumah, orang tua menjadi panutan bagi anak-anaknya dalam membentuk kebiasaan membaca. Membacakan buku, mendongengkan cerita kepada anak-anak setiap malam, memilih buku bersama anak-anak setiap minggu, dan sebagainya, meskipun kecil, memiliki pengaruh besar dalam membentuk kecintaan anak terhadap buku.
Sebagai seorang ibu dan pencinta buku, Ibu Nguyen Thi Thanh Nhan (yang tinggal di komune My Hanh, provinsi Tay Ninh) dengan antusias berbagi: “Saya sering membiarkan anak-anak saya membaca buku, komik anak-anak, dan mendongeng setiap malam. Hal ini tidak hanya membantu anak-anak melatih kemampuan berbahasa mereka, tetapi juga menciptakan momen ikatan antara orang tua dan anak. Saya percaya bahwa ketika anak-anak diperkenalkan dengan buku sejak usia dini, mereka akan membentuk kebiasaan belajar mandiri, senang bereksplorasi , dan lebih mampu mendengarkan.”
Ibu Nhan juga sering mengajak anak-anaknya ke perpustakaan atau pameran buku lokal agar mereka dapat memilih buku yang mereka sukai. Menurutnya, dukungan keluarga merupakan langkah penting dalam "menabur benih" kebiasaan membaca, sehingga menciptakan fondasi yang kokoh bagi anak-anak dalam proses belajar dan tumbuh kembang mereka.
Nguyen Hoang Thien Bao (putra Thanh Nhan), seorang siswa di Sekolah Dasar Huynh Van Tao (kelurahan My Hanh), memenangkan hadiah ke-3 dalam babak penyisihan Kontes Duta Budaya Membaca tahun 2025 di provinsi Long An (lama).
Thien Bao mengaku: "Saya suka membaca buku, terutama cerita tentang orang tua, teman, hewan, dan dunia di sekitar saya. Berkat membaca buku, saya belajar banyak hal baru." Dari halaman-halaman buku, Thien Bao tidak hanya memperoleh lebih banyak pengetahuan, tetapi juga secara bertahap membentuk kebiasaan mengamati, berpikir, dan merasakan dunia di sekitarnya. Cerita-cerita sederhana namun bermakna membantunya lebih memahami tentang kasih sayang keluarga, persahabatan, cinta, dan berbagi.
Kebiasaan membaca Thien Bao dipupuk sejak ia membaca bersama ibunya - di mana setiap buku merupakan jembatan penghubung cinta.
Sekolah adalah fondasinya
Perpustakaan sekolah adalah tempat hiburan dan menyediakan banyak pengetahuan bagi siswa.
Di sekolah, guru tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga menginspirasi. Kegiatan seperti membaca selama 15 menit di awal kelas, Rak Buku Kelas, Festival Buku atau Klub Buku, dll., merupakan "lahan" yang baik untuk terus "menumbuhkan" kebiasaan membaca. Ketika siswa membaca, berbagi, dan mengungkapkan perasaan mereka tentang buku, mereka akan menyadari bahwa buku tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga menjadi teman.
Hoang Nha Tran, seorang siswa di Sekolah Dasar dan Menengah Binh Hoa Tay (Komune Binh Hiep), berkata: "Saya sering pergi ke perpustakaan sekolah untuk membaca buku. Melalui membaca, saya belajar banyak ilmu, terutama karena buku sangat membantu saya dalam belajar."
Membaca buku membantu Le Nguyen Phuong Nam mengembangkan keterampilan berbicara dan menulisnya.
Le Nguyen Phuong Nam, siswi SMA Le Quy Don (Kelurahan Long An), menjadi sorotan dalam Kontes Duta Budaya Membaca Provinsi Long An (lama) 2025. Ia meraih juara A dengan karya "Kisah 10 Gadis di Persimpangan Dong Loc" yang luar biasa. Dalam partisipasinya yang kedua, Phuong Nam membuat terobosan dalam cara penyajian karyanya: ia mengubah cerita menjadi video yang hidup, memadukan narasi sederhana, ilustrasi yang hidup, dan musik latar yang emosional. Kreativitas inilah yang membuat karyanya meninggalkan kesan mendalam bagi para juri, sekaligus menyebarkan nilai sejarah nasional kepada generasi muda secara dekat dan mendalam.
Berbagi tentang kecintaannya, Phuong Nam berkata: “Saya suka membaca buku-buku revolusioner dan sejarah dan telah berpartisipasi dalam Kontes Duta Budaya Membaca tingkat provinsi dua kali. Kali ini, saya ingin menceritakan kembali kisah tersebut melalui film agar mudah menyentuh hati pendengar dan penonton. Membaca cerita dan buku tentang sejarah membuat saya memahami kontribusi besar para prajurit.”
Phuong Nam bukan hanya seorang pembaca setia genre-genre revolusioner dan sejarah, tetapi juga merupakan contoh nyata perpaduan budaya membaca dan teknologi untuk menyampaikan pesan-pesan bermakna kepada masyarakat. Berawal dari kecintaannya pada membaca, ia telah menyebarkan kecintaannya pada tanah air, rasa terima kasihnya kepada generasi terdahulu, dan inspirasi membaca di kalangan generasi muda masa kini. Dari halaman buku hingga layar, dari perasaan pribadi hingga tindakan nyata, Phuong Nam menunjukkan peran aktif mahasiswa dalam menyebarkan budaya membaca dengan cara yang modern, mendalam, dan inspiratif.
Membudayakan kebiasaan membaca tidak bisa dilakukan hanya dalam satu hari atau kampanye jangka pendek. Ini adalah perjalanan jangka panjang yang membutuhkan dukungan keluarga, sekolah, dan seluruh masyarakat. Ketika membaca menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, setiap halaman buku akan menjadi langkah untuk membantu anak-anak menjadi lebih percaya diri di jalan menuju kedewasaan.
Bich Ngan
Sumber: https://baolongan.vn/geo-mam-tinh-yeu-sach-cho-the-he-tre-a200166.html
Komentar (0)