Kelompok afiliasi Al-Qaeda di wilayah Sahel, Afrika Barat, telah menyandera dua warga negara Rusia di Niger, demikian diumumkan kelompok tersebut dalam sebuah video yang dirilis pada 2 Agustus.
| Penyanderaan adalah hal yang umum terjadi di wilayah Sahel Afrika, sebagian besar karena alasan ekonomi . (Daily Post) |
Video yang diunggah di platform media Nusrat ul-Islam wa al-Muslimin (JNIM) menunjukkan dua sandera yang mengatakan bahwa mereka ditangkap saat bekerja untuk sebuah perusahaan Rusia di wilayah barat daya Niger.
Berbicara dalam bahasa Inggris dengan aksen Rusia, keduanya memperkenalkan diri sebagai orang Rusia dan mengatakan bahwa mereka telah disandera di Mbanga, sekitar 60 kilometer sebelah barat ibu kota Niamey. Mereka tidak menyebutkan kapan mereka diculik.
Tidak jelas kapan dan di mana video tersebut difilmkan. Tidak ada permintaan tebusan dalam video tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah perbatasan antara Burkina Faso, Mali, dan Niger telah dilanda konflik dan insiden penyanderaan.
Pihak berwenang setempat mengatakan uang tebusan untuk sandera di daerah tersebut dapat mencapai 43 juta franc CFA (sekitar $70.000) pada tahun 2022 dan meningkat menjadi 52,4 juta franc CFA (sekitar $87.000) pada tahun 2023.
Menurut para ahli, penyebab penculikan adalah keuntungan ekonomi, bukan kebencian atau konflik agama.
Tingkat penculikan yang mengkhawatirkan di Niger dan wilayah sekitarnya telah menciptakan ketakutan di kalangan petani dan terutama warga asing, yang membuat mereka enggan bekerja, serta memengaruhi pergerakan barang dan perjalanan. Hal ini dapat berdampak negatif pada perekonomian seluruh wilayah, menurut laporan dari Global Initiative.
Sumber: https://baoquocte.vn/hai-cong-dan-nga-bi-al-qaeda-bat-coc-o-niger-281271.html










Komentar (0)