Korea Selatan akan memperluas status visa E-9 bagi pekerja asing yang terlibat dalam industri manufaktur negara tersebut. (Sumber: Korea BizWire) |
Rencana tersebut telah dikonfirmasi oleh Komite Kebijakan Tenaga Kerja Luar Negeri Korea pada 1 September, yang akan membuka peluang bagi perusahaan logistik dan subkontraktor bandara. Visa E-9 adalah visa bagi pekerja tidak terampil yang bekerja di Korea.
Menanggapi berita tersebut, Bang Ki-sun, Menteri Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah , mengatakan bahwa rencana tersebut akan membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja di seluruh industri dan bahwa pemerintah Seoul harus “memantau prosedur secara ketat” untuk memastikan kebijakan tersebut dilaksanakan.
Biasanya dibutuhkan waktu berbulan-bulan bagi badan tersebut untuk mengonfirmasi permohonan dari perusahaan yang ingin merekrut pekerja asing dan menemukan pekerja yang sesuai, ujar seorang pejabat di Kementerian Ketenagakerjaan. Permohonan dari perusahaan logistik akan dimulai minggu depan, yang berarti pekerja pertama yang memenuhi syarat dapat mulai bekerja paling cepat tahun ini.
Selain itu, perusahaan manufaktur di luar Seoul dengan 300 karyawan atau lebih kini dapat mempekerjakan pekerja visa E-9. Sebelumnya, hanya perusahaan dengan kurang dari 300 karyawan dan modal 8 miliar won (US$6 juta) yang memenuhi syarat.
Selain itu, pemerintah Korea juga menyetujui rencana peningkatan kuota visa E-9 menjadi 120.000 pada akhir tahun ini, lebih dari dua kali lipat kuota tahun 2020 dan 2021. Pada saat yang sama, kuota maksimum E-9 untuk setiap perusahaan akan digandakan menjadi 80. Sementara itu, kuota visa E-7-4, yang memungkinkan pemegang visa E-9 memilih tempat kerja dengan lebih fleksibel dan tinggal di Korea tanpa batas waktu, akan ditingkatkan tujuh kali lipat menjadi 35.000.
Saat ini, pengusaha Korea di sektor manufaktur, konstruksi, dan pertanian dapat merekrut pekerja dari 16 negara di Asia Tenggara dan Asia Tengah untuk bekerja dengan visa E-9.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)