Menurut Bangkok Post , kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 08.30 di koridor antara gerbang 4 dan 5 terminal domestik. Penumpang perempuan tersebut sedang berjalan di atas ban berjalan yang bergerak (mirip eskalator tetapi tergeletak di lantai) ketika ia tersandung kopernya dan pingsan.
Sistem konveyor di bandara
Korban berusia 57 tahun itu sedang bersiap untuk naik pesawat ke Provinsi Nakhon Si Thammarat, menurut AP. Foto-foto yang dibagikan daring menunjukkan kaki perempuan itu tersangkut di bawah ban berjalan di ujung lorong. Sebuah koper di dekatnya kehilangan dua roda dan pembatas kuning berbentuk sisir yang menghubungkan ujung ban berjalan ke lantai sebagian rusak. Petugas bandara mengatakan roda-roda koper tersebut ditemukan di bawah ban berjalan.
Tim medis terpaksa mengamputasi kaki korban di atas lutut, menurut AP. Staf medis di bandara segera datang menolongnya dan membawanya ke rumah sakit di distrik Sai Mai, Bangkok, tetapi dokter di sana mengatakan mereka tidak dapat menyambungkan kembali kakinya. Keluarganya kemudian membawanya ke rumah sakit lain, di mana kondisinya belum diketahui.
Pihak bandara juga menghentikan pengoperasian sistem konveyor dan memerintahkan penyelidikan untuk mengklarifikasi penyebabnya. Pihak bandara juga meminta maaf kepada korban dan berjanji memberikan kompensasi penuh.
Tempat kejadian kecelakaan di Bandara Don Mueang
TANGKAPAN LAYAR BANGKOK POST
Direktur Bandara Don Mueang, Karant Thanakuljeerapat, mengatakan staf memeriksa sistem konveyor pejalan kaki setiap hari, termasuk jalur pejalan kaki tempat kecelakaan terjadi pada 29 Juni. Karant mengatakan sistem tersebut dipastikan siap beroperasi sebelum dioperasikan pada 29 Juni.
Bandara Don Mueang memiliki 20 sistem konveyor yang dipasang oleh Hitachi Jepang pada tahun 1996 dan dirawat secara berkala oleh Hitachi Siam Thailand. Belum jelas apakah kecelakaan tersebut disebabkan oleh kegagalan peralatan atau kelalaian penumpang. Bapak Karant mengatakan akan melakukan investigasi secara menyeluruh dan mengumumkan hasilnya sesegera mungkin.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)