Nguyen Tuan Anh (kanan) adalah salah satu pendiri Klub Cedera Tulang Belakang Vietnam. |
Nguyen Tuan Anh, pemuda kelahiran Binh Dinh tahun 1989, adalah mahasiswa berprestasi di Universitas Sains Hue. Namun, kecelakaan itu terjadi saat Tuan Anh masih mahasiswa tingkat akhir. Dalam perjalanan ke laboratorium untuk mengkultur spesimen, ia mengalami hujan es dan tornado. Sebuah dahan pohon phoenix kuno tiba-tiba patah dan menimpa punggungnya, menyebabkan patah tulang belakang T11 dan T12 serta empat tulang rusuk patah. Tulang rusuk yang patah menembus paru-parunya, menyebabkan efusi pleura, dan cedera tulang belakang yang parah membuatnya lumpuh total di kedua tungkai bawahnya.
Setelah kecelakaan itu, Tuan Anh menyadari bahwa ia tidak akan bisa berjalan lagi. Namun, alih-alih menyerah, ia memilih untuk menghadapinya dan beradaptasi. Dengan tekad yang luar biasa, hanya beberapa bulan setelah kejadian tersebut, ia menyelesaikan tesisnya dan menerima gelar teknik dengan pujian sebagai penegasan: "Saya masih hidup, dan saya akan menjalani kehidupan yang bermanfaat."
Tak berhenti di situ, pada tahun 2018, ia ikut mendirikan Klub Cedera Tulang Belakang Vietnam, tempat ratusan penyandang disabilitas terhubung, berbagi, dan membangkitkan semangat mereka bersama. Ia juga menemukan hasrat dalam menanam dan merawat anggrek – kuncup kecil namun tangguh, sama seperti tekadnya sendiri dalam menghadapi kesulitan.
Mengatasi berbagai keterbatasan fisik dan mental, Tuan Anh terus mengejar impian akademisnya. Ia baru saja menyelesaikan program Magister di Australia, dengan keinginan untuk menggunakan ilmunya guna meningkatkan kebijakan dan kehidupan penyandang disabilitas di Vietnam. Baginya, belajar bukan hanya tentang kemajuan, melainkan tentang "menabur benih harapan bagi masyarakat".
Nguyen Tuan Anh baru saja kembali ke Vietnam setelah menyelesaikan program Masternya di Australia.
Kisah inspiratif ini akan dikisahkan dalam program "Love Station" bertema "Aku untuk semua orang", yang disiarkan di saluran VTV1. Di sini, penonton akan mendengarkan momen-momen nyata perjalanan Tuan Anh yang penuh air mata dan cahaya: dari hari-hari terbaring tak bergerak di ranjang rumah sakit, sesi terapi fisik yang menyakitkan, hingga senyum cerahnya saat ia kembali menemukan dirinya berkontribusi.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/hanh-trinh-tu-chiec-xe-lan-den-giang-duong-quoc-te-cua-chang-trai-tat-nguyen-post737575.html
Komentar (0)