Pelatih Ishii marah karena dipecat oleh Thailand

Masatada Ishii pada pertemuan analisis teknis pada tanggal 21 Oktober.

Di laman pribadinya, Bapak Masatada Ishii mengungkapkan kekecewaannya dan menuduh FAT tidak jujur dalam proses pemutusan kontrak. Menurut Ishii, ia dipanggil ke kantor pusat FAT pukul 10.00 pagi tanggal 21 Oktober untuk "mengevaluasi dua pertandingan dengan Taiwan." Pertemuan tersebut berlangsung normal, tetapi segera setelah pertemuan berakhir, ia tiba-tiba menerima pemberitahuan: "Kontrak akan diputus hari ini."

Alasan yang diberikan adalah "FAT ingin mengganti seluruh staf pelatih tim nasional Thailand di semua jenjang usia". Ishii mengatakan ia belum sempat menyusun pikirannya dan hanya setuju untuk "berbicara lebih lanjut" tanpa menandatangani dokumen apa pun. Namun, pengumuman resmi pemecatan tersebut baru diumumkan pada sore hari di hari yang sama.

"Saya tidak punya waktu untuk memilah-milah pikiran yang campur aduk di kepala saya, jadi saya setuju untuk 'berbicara lagi' dan tidak menandatangani. Lalu, surat pemutusan hubungan kerja diberikan pada sore harinya. Sungguh orang-orang yang tidak tulus," tulis Ishii, dengan jelas mengungkapkan kemarahannya.

Thailand baru saja meraih dua kemenangan penting pada bulan Oktober.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya yang tulus kepada seluruh penggemar yang telah mendukung tim Thailand selama ini: "Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua orang yang telah mendukung tim nasional Thailand selama ini."

Keputusan pemecatan Ishii datang tiba-tiba dan menggemparkan dunia sepak bola Thailand, sementara tim "Gajah Perang" sedang bermain apik setelah meraih dua kemenangan 6-1 dan 2-0 atas Tionghoa Taipei bulan ini, sehingga menghidupkan kembali harapan untuk berlaga di Piala Asia 2027.

Namun, menurut FAT, di bawah asuhan pelatih Jepang tersebut, "Gajah Perang" telah mengalami kegagalan yang disayangkan, terutama di kualifikasi Piala Asia 2027 (kalah 1-3 dari Turkmenistan pada bulan Juni). Selain itu, Ishii juga terlibat dalam kontroversi besar ketika ia mengeluarkan pilar-pilar veteran seperti Teerasil Dangda dan Theerathon Bunmathan dari daftar pemain penting, sementara masih memanggil sejumlah pemain lain yang berusia di atas 30 tahun. Strateginya untuk meremajakan skuad dianggap tidak seimbang, yang menyebabkan ketidakstabilan di lini pertahanan dan semangat juang.

Sumber: https://znews.vn/hlv-ishii-phan-no-vi-bi-thai-lan-sa-thai-post1595683.html