Di final Piala Raja, Thailand menderita kekalahan 0-1 dari Irak di kandang sendiri. Hasil ini membuat "Gajah Perang" gagal meraih gelar juara turnamen mereka.

Ali sengaja menendang kaki Chanathip (Foto: FAT).
Tak hanya itu, kedua tim, Thailand dan Irak, juga meninggalkan citra buruk akibat keributan di penghujung pertandingan. Striker Irak, Ali, sengaja menendang kaki Chanathip, yang menyebabkan "Messi Thailand" itu tergeletak kesakitan di tanah.
Marah karena rekan setimnya dilanggar, Supachok dan dua pemain Thailand bergegas masuk untuk berkelahi dengan Ali. Pemain Irak juga bergegas bergabung, menyebabkan perkelahian di lapangan. Seorang pemain Irak ditemukan mencekik lawannya. Pasukan keamanan kesulitan menghentikan situasi.
Usai pertandingan, pelatih Thailand Masatada Ishii meluapkan amarahnya. Ia mengkritik Ali sebagai "pemain yang kurang berkelas, bermain tanpa rasa hormat terhadap lawan dan rekan setimnya". Pelatih asal Jepang itu mengatakan bahwa tekel semacam ini seharusnya tidak terjadi di kompetisi internasional, terutama dalam pertandingan yang menjunjung tinggi sportivitas seperti Piala Raja.
Mengenai kondisi kesehatannya, Chanathip masih bisa berjalan untuk berterima kasih kepada para penggemar setelah pertandingan, tetapi tingkat keparahan cederanya belum dipastikan. Asosiasi Sepak Bola Thailand menyatakan akan melakukan pemeriksaan medis secara mendetail untuk mencapai kesimpulan yang akurat.

Pelatih Masatada Ishii marah ketika Chanathip dikalahkan (Foto: FAT).
Sementara itu, di media sosial, gelombang kritik terhadap Mohanad Ali meledak. Banyak penggemar Thailand yang mengumpat di halaman pribadi pemain Irak tersebut, sehingga memaksanya untuk menonaktifkan kolom komentar di banyak unggahan.
Menanggapi kegagalan Thailand menjuarai Piala Raja, pelatih Masatada Ishii mengatakan: "Sangat disayangkan kami tidak bisa memenangkan kejuaraan. Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar yang telah datang untuk menyemangati kami, baik di pertandingan melawan Fiji maupun di pertandingan final melawan Irak."
Para pemain berjuang sekuat tenaga, meskipun kami hanya punya waktu satu minggu untuk berlatih bersama. Saya yakin jika kami punya lebih banyak waktu, Thailand bisa melaju jauh di setiap turnamen.
Setelah kekalahan ini, pelatih Masatada Ishii menghadapi risiko tinggi pemecatan. Belakangan ini, penggemar Thailand sangat kecewa dengan pelatih Jepang tersebut. Thailand tidak hanya gagal lolos ke Piala AFF, tetapi juga bermain mengecewakan di babak kualifikasi kedua Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2027 (kalah dari Turkmenistan).
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/hlv-thai-lan-phan-ung-khi-chanathip-bi-choi-xau-doi-nha-mat-chuc-vo-dich-20250908103529979.htm






Komentar (0)