Memoar "Keluarga, Sahabat, dan Negara" menggambarkan kembali tonggak-tonggak kehidupan dan karier mantan Wakil Presiden Nguyen Thi Binh - seorang diplomat ulung, saksi hidup yang turut serta dan menyaksikan pasang surut sejarah bangsa di abad ke-20, dari masa kanak-kanaknya hingga keikutsertaannya dalam berbagai kegiatan revolusioner, tonggak-tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan nasional, dan bahkan setelah ia pensiun.
Ini adalah memoar yang mulai ditulisnya pada tahun 2007, selesai pada akhir tahun 2009, dan dilengkapi serta disunting pada tahun 2013, 2014, dan 2023.
Tiap halaman memoar itu diungkapkan dengan bahasa yang sederhana, bukan filsafat yang tinggi tetapi dekat dan mendalam, namun memancarkan patriotisme, rasa tanggung jawab, hati untuk negara dan rakyat, menciptakan bobot dalam setiap kalimat dan kata.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh penulis Nguyen Ngoc, yang bekerja bersama Ibu Nguyen Thi Binh selama beliau menyelesaikan memoar ini, melalui memoar ini, kita dapat mengenali dalam dirinya perpaduan istimewa antara kaum biasa dan elit, kesederhanaan dan kemewahan, kelembutan dan keteguhan; beliau adalah sosok yang berjiwa muda dan cerdas, memadukan keteguhan dan keberanian untuk menerima perubahan serta hal-hal baru. Beliau adalah simbol gemilang dari kualitas-kualitas mulia perempuan Vietnam.
Nguyen Thi Binh, yang bernama asli Nguyen Thi Chau Sa, lahir pada 26 Mei 1927 di kota Dien Ban, Provinsi Quang Nam , dalam sebuah keluarga yang memiliki tradisi revolusioner. Sejak masa sekolahnya, Nguyen Thi Chau Sa telah berpartisipasi dalam kegiatan patriotik dalam gerakan mahasiswa. Selama perang perlawanan melawan Prancis dan AS, beliau aktif dan ditangkap serta dipenjarakan berkali-kali oleh musuh.
Pada tahun 1960, Front Pembebasan Nasional Vietnam Selatan didirikan. Pada awal tahun 1961, ia ditugaskan oleh Komite Unifikasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan diplomatik Front tersebut dan mengubah namanya dari Yen Sa (alias yang ia gunakan sejak tahun 1948) menjadi Nguyen Thi Binh untuk menjaga kerahasiaannya dan memudahkan masyarakat internasional untuk mengucapkan namanya.
Dari sini, dunia belajar tentang seorang politikus wanita - Nguyen Thi Binh sebagai Kepala delegasi Front Pembebasan Nasional Vietnam Selatan, kemudian Pemerintahan Revolusioner Sementara Republik Vietnam Selatan yang berpartisipasi dalam Konferensi Empat Partai untuk mengakhiri perang dan memulihkan perdamaian di Vietnam di Paris.
Pada 27 Januari 1973 di Paris, "Perjanjian tentang Mengakhiri Perang dan Memulihkan Perdamaian di Vietnam" ditandatangani. Perjanjian ini merupakan hasil perjuangan diplomatik terpanjang dan terberat dalam sejarah diplomasi Vietnam, dengan 202 pertemuan publik dan 24 pertemuan tertutup selama 4 tahun 9 bulan (dari 13 Mei 1968 hingga 27 Januari 1973). Selama proses negosiasi, seluruh dunia mengagumi dan menghormati tekad, fleksibilitas, dan ketajaman diplomat perempuan yang luar biasa - Nguyen Thi Binh - putri dari kampung halamannya, Quang Nam.
Dapat dikatakan bahwa hidupnya berkaitan erat dengan peristiwa-peristiwa sejarah penting negara ini sepanjang abad ke-20. Yaitu perang perlawanan melawan kolonialisme Prancis (1945-1954), perang perlawanan melawan imperialisme Amerika (1954-1975) yang mencapai kemenangan mutlak, negara berada dalam kondisi damai, bergerak menuju sosialisme, kemudian melaksanakan proses pembaruan untuk tujuan rakyat yang kaya, negara yang kuat, demokrasi, keadilan, dan peradaban.
Dengan usia 98 tahun, 79 tahun keanggotaan Partai, dan telah memegang banyak jabatan berbeda, Ibu Nguyen Thi Binh telah memberikan banyak sumbangan penting bagi perjuangan revolusioner bangsa, dan merupakan teladan cemerlang yang harus diikuti oleh generasi muda.
Sumber: https://nhandan.vn/hoi-ky-ve-cuoc-doi-va-su-nghiep-cua-nguyen-pho-chu-tich-nuoc-nguyen-thi-binh-post872549.html
Komentar (0)